Siap-siap! Fenomena Supermoon Akan Muncul 1 Agustus, Ini Cara Melihatnya

Siap-siap! Fenomena Supermoon Akan Muncul 1 Agustus, Ini Cara Melihatnya

Ni Kadek Ratih Maheswari - detikBali
Senin, 31 Jul 2023 18:58 WIB
A Supermoon rises in the night sky in Beijing, Thursday, Aug. 11, 2022. (AP Photo/Ng Han Guan)
Supermoon. Foto: AP/Ng Han Guan
Denpasar -

Pada 1 Agustus 2023 akan terjadi fenomena Supermoon di Indonesia. Fenomena ini cukup sering terjadi. Diprediksi bahwa selama 2023 ini akan terjadi empat kali peristiwa Supermoon.

Dilansir dari situs Almanac, fenomena Supermoon yang pertama kalinya di 2023 terjadi pada tanggal 3 Juli. Fenomena kedua akan terjadi hari ini, 1 Agustus 2023. Kemudian, yang ketiga diprediksi akan terjadi pada 30 Agustus 2023. Terakhir Supermoon diperkirakan akan terjadi 29 September 2023.

Penasaran dengan fenomena Supermoon ini? Simak beberapa informasi menarik tentang Supermoon 1 Agustus di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Fenomena Supermoon?

Supermoon disebut juga dengan Bulan Purnama Super. Dilansir dari detikNews, ketika jarak bulan dan bumi berada lebih dekat dari biasanya maka dapat disebut dengan Supermoon.

Sederhananya, saat fenomena Supermoon terjadi maka bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Perbedaan antara Supermoon dengan bulan purnama pada umumnya adalah meningkatnya kecerahan bulan sebanyak 30% dan peningkatan 14% cakram bulan jika dilihat dari bumi. Namun, perbedaan ini tidak terlalu kentara oleh mata telanjang, kecuali kalau sering memperhatikan keberadaan bulan setiap malamnya.

ADVERTISEMENT

Penyebab Fenomena Supermoon

Fenomena Supermoon disebabkan karena gaya gravitasi bumi yang membuat pergerakan orbit bulan tidak membentuk lingkaran sempurna. Orbit bulan berbentuk elips yang seperti lingkaran memanjang atau oval.

Karena memiliki bentuk oval, maka terdapat istilah titik perigee (titik terdekat) dan titik apogee (titik terjauh). Saat bulan mencapai titik terdekatnya dengan bumi, maka bulan purnama akan terlihat lebih besar dan lebih terang.

Jarak rata-rata antara titik perigee dan titik apogee adalah 363.400 hingga 405.500 kilometer. Sementara, Supermoon 1 Agustus ini diperkirakan berada pada jarak 375.530 kilometer dari Bumi.

Oleh karena itu, bulan penuh sedang berada pada titik terdekat dengan bumi yang mengakibatkan terjadinya Supermoon. Umumnya, fenomena supermoon hanya terjadi selama beberapa jam saja.

Jadi, pantaulah jadwal Supermoon ini melalui aplikasi astronomi jika ingin melihat supermoon dengan maksimal.

Cara Menyaksikan Supermoon

Anda dapat menyaksikan fenomena Supermoon secara langsung dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat bantu. Selama cuaca cerah dan mendukung, maka bulan akan terlihat lebih terang dari biasanya.

Melihat fenomena Supermoon tidak akan memberikan dampak buruk kepada keberlangsungan kehidupan di bumi. Oleh karena itu, Anda bebas menyaksikannya kapan saja dan dimana saja.

Namun seperti bulan purnama pada umumnya, maka fenomena Supermoon ini akan memengaruhi pasang dan surutnya air laut karena pengaruh gravitasi.

Bagaimana? tertarik untuk menyaksikan fenomena Supermoon ini detikers?




(nor/nor)

Hide Ads