Video sepasang turis asing yang berciuman saat sesi foto di candi bentar Pura Lempuyang, Bali, bikin warganet heboh. Ada yang menilai aksi kedua bule itu tak perlu dibesar-besarkan, ada pula yang menganggap adegan ciuman seperti itu tidak etis dilakukan di tempat suci.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyebut tak ada unsur pornoaksi dari pose mesra pasangan bule tersebut. Namun demikian, ia mengembalikan hal tersebut kepada perarem atau aturan adat yang berlaku di desa adat setempat.
"Kalau hanya begitu (ciuman) ya, tergantung. Aturan perarem di pura itu boleh nggak? Boleh nggak ciuman? Kan prawedding mereka di sana. Tapi nggak ada pornografi," kata Dharmadi, Kamis (27/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan video yang beredar, sepasang bule berkaus putih dan kamen (kain) ungu itu awalnya berpose wajar dengan latar Gunung Agung di belakangnya. Beberapa saat kemudian, bule laki-laki berkepala plontos terlihat bersujud seperti sedang mengungkapkan cinta. Ia memberikan cincin kepada bule perempuan berambut pirang.
Setelah itulah, si bule pria berdiri dan mencium mesra perempuannya. Sementara itu, sejumlah pengunjung Pura Lempuyang tampak menyaksikan adegan ciuman yang berlangsung singkat tersebut. Beberapa di antaranya bahkan tepuk tangan dan merekam kedua bule itu.
Pose Ciuman Saat Sesi Foto Pranikah
Dharmadi menuturkan dua turis asing itu berwisata ke Pura Lempuyang pada Senin (24/7/2023), sekitar pukul 08.30 Wita. Mereka berwisata ke pura yang berlokasi di Desa Adat Purwayu, Karangasem, Bali, itu sembari melakukan sesi foto pranikah.
Saat dua bule itu berciuman di Pura Lempuyang, ada seorang pengunjung lain yang mengambil gambar adegan mesra keduanya hingga viral di media sosial. Hanya saja, Dharmadi belum dapat memastikan siapa yang mengambil gambar atau merekam aksi sepasang turis asing berciuman itu.
Sebelumnya, Ketua Pemandu Wisata di Pura Lempuyang Jro Mangku Ketut Cara mengaku masih menelusuri waktu pengambilan video bule berciuman tersebut. Sesuai aturan, kata dia, pengunjung tidak diperbolehkan melakukan adegan ciuman saat berada di Pura Lempuyang.
"Tidak boleh melakukan ciuman (di Pura Lempuyang) dan itu sudah ada aturannya," kata Mangku Cara, Rabu (26/7/2023).
Desa Adat Gelar Upacara Pembersihan
Desa Adat Purwayu, Karangasem, Bali, segera menggelar upacara pengerebuan atau pembersihan. Ritual tersebut digelar lantaran sepasang warga negara asing (WNA) berciuman mesra saat berfoto di candi bentar Pura Lempuyang beberapa hari lalu.
Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengatakan upacara pengerebuan digelar sesuai kesepakatan seluruh jro mangku (tokoh agama) dan masyarakat setempat. "Supaya area Pura Lempuyang khususnya di tempat wisatawan tersebut berciuman menjadi bersih dan suci," katanya, Kamis.
Menurut Jati, bule itu berciuman sekitar tiga hari lalu. Kejadiannya sangat cepat sehingga para pemandu tidak bisa berbuat banyak.
Jati mengatakan Desa Adat Purwayu sudah mengingatkan wisatawan agar menjaga sikap saat berada di Pura Lempuyang. Namun, ternyata masih ada yang berbuat tidak senonoh di tempat suci tersebut.
Candi bentar Pura Lempuyang merupakan salah satu objek wisata di Karangasem, Bali. Wisatawan kerap rela antre hingga beram-jam demi bisa berfoto di sana dengan berlatar belakang Gunung Agung.
Jati menambahkan Desa Adat Purwayu akan memperketat pengawasan di area Pura Lempuyang, khususnya bagi wisatawan yang berfoto di candi bentar. "Peristiwa itu menjadi pelajaran untuk ke depannya agar tidak terulang kembali," ujarnya.
Pemprov Bali Buru Bule yang Ciuman di Pura Lempuyang
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menelusuri sepasang turis asing yang tertangkap kamera berciuman di Pura Lempuyang. Tim dari Dinas Pariwisata Karangasem dikerahkan untuk melacak keberadaan dua turis itu. Para pemandu wisata atau guide juga diingatkan untuk selalu menjaga prosedur aktivitas wisata di Pura Lempuyang.
"Saya belum bisa (berkomentar soal bule ciuman di Pura Lempuyang). Kami, masih menelusuri ya. Kalau guide-nya sudah ketemu. Sudah jelas SOP (standar prosedur operasional) di sana (Pura Lempuyang)," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Kamis (27/7/2023).
Pemayun menyebut sepasang orang asing itu tidak terdaftar di buku tamu yang mencatat kehadiran wisatawan. Meski begitu, dia memastikan insiden tersebut menjadi pertama dan tidak akan terulang kembali.
"Mereka tidak tercatat (di buku tamu pengunjung Pura Lempuyang). Nggak ngerti saya. Tapi, masih saya telusuri," kata Pemayun.
Menurut Pemayun, video ciuman tersebut bukan direkam oleh dua turis asing tersebut. Melainkan, pengunjung lain yang diduga menggunakan kamera dari jarak jauh.
"Guide lokal sudah melarang tamu itu (untuk berciuman). Tapi, ternyata ada orang lain yang ambil foto itu dari jarak jauh," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Karangasem Ni Nengah Rustini juga menyayangkan bule yang ciuman di Pura Lempuyang. Ia berharap para pendamping turis yang berwisata ke kawasan suci lebih memperketat pengawasan agar mereka tidak bertingkah nyeleneh. "Saya harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Rustini.
(iws/iws)