Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung mengawasi ketat peredaran daging babi menjelang Hari Raya Galungan. Petugas dari dinas tersebut turun langsung ke sejumlah peternak untuk memastikan kesehatan babi yang akan dipotong saat penampahan Galungan atau sehari sebelum Galungan.
"Babi-babi yang disiapkan untuk mepatung dicek kesehatan luar dan dalam. Kami memastikan kesehatan hewan terjamin," kata Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida, Kamis (27/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melakukan pengecekan luar, Juanida melanjutkan, petugas juga turun ke tempat pemotongan babi untuk memastikan kembali kesehatan organ babi yang dipotong. Mengacu pada Galungan sebelumnya, terdapat 280 titik pemotongan babi di Gumi Serombotan, sebutan Klungkung.
"Saat ini belum terhitung berapa jumlah tempat pemotongan. Pengecekan diutamakan kesehatan fisik babi dulu, baru nanti dagingnya," imbuhnya.
Penampahan Galungan kali ini jatuh pada Selasa (1/8/2023). Berdasarkan tradisi masyarakat Hindu di Bali, momen tersebut biasanya dirangkai dengan nampah (memotong hewan) babi, atau bisa juga ayam, itik, dan lainnya. Warga membuat olah-olahan daging seperti sate, lawar, urutan, pepes, komoh, hingga tum.
Menurut Juanida, ketersediaan babi di Klungkung pada Galungan dan Kuningan saat ini mencapai 890 ekor. Adapun kebutuhan babi pada Galungan sebelumnya rata-rata 560 ekor. Saat ini, harga daging babi di pasaran mulai dari Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram.
Sementara itu, ketersediaan ayam pedaging di Klungkung saat ini sebanyak 2 juta kilogram. Sedangkan, ketersediaan telor ayam ras sebanyak 9,6 juta butir. Dengan jumlah tersebut, Juanida mengeklaim kebutuhan ayam pedaging maupun telor ayam di Klungkung aman untuk momen Galungan.
Made Jayak, salah satu peternak babi di Banjarangkan, Klungkung, mengaku belum banyak pesanan babi hingga H-6 Galungan kali ini. Ia pun tak banyak menyediakan babi karena khawatir merugi setelah merebaknya penyakit meningitis beberapa waktu lalu. "Takut rugi banyak karena di Gianyar dan Klungkung sudah ada yang kena meningitis akibat makan babi," kata Jayak.
(iws/gsp)