Kasat Polairud Polres Jembrana AKP I Nyoman Arnama Susanto mengungkapkan proses pencarian terkendala karena hari semakin gelap. Selain itu, jarak pandang yang terbatas juga menyulitkan petugas.
"Memang ada laporan dari anak korban terkait ayahnya beserta seorang rekannya belum pulang dari melaut. Namun karena situasi malam hari, jadi memang kami mengalami kendala," ungkap Arnama saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (22/7/2023).
Informasi yang dihimpun, dua nelayan bernama Sugiyanto (50) dan Wagiyo (40) itu diterjang ombak sekitar pukul 17.30 Wita. Keduanya merupakan warga dari Banjar Kombading, Desa Pengambengan, Jembrana.
Seorang saksi bernama Ersad Fauzi (40) mengungkapkan Sugiyanto dan Wagiyo berangkat melaut sekitar pukul 09.00 Wita. Fauzi juga ikut melaut dan berangkat bersama mereka menggunakan perahu yang berbeda dari perairan Yeh Embang.
Sekitar pukul 13.00 Wita, mereka memutuskan untuk kembali ke Pengambengan karena cuaca tiba-tiba buruk. Saat itu, Fauzi berada di depan, sedangkan Sugiyanto dan Wagiyo mengikuti dari belakang.
Fauzi baru menyadari bahwa perahu rekannya tidak terlihat lagi sekitar pukul 16.30 Wita. Ia pun berusaha mencari Sugiyanto dan Wagiyo. Lantaran cuaca semakin memburuk, Sugiyanto dan Wagiyo belum dapat ditemukan. Fauzi pun memutuskan kembali ke Pengambengan dan menyampaikan kejadian itu kepada keluarga Sugiyanto dan Wagiyo.
(iws/iws)