Penanganan Retak di Tebing Pura Batu Bolong Diusulkan ke Kemen PUPR

Tabanan

Penanganan Retak di Tebing Pura Batu Bolong Diusulkan ke Kemen PUPR

Chairul Amri Simabur - detikBali
Jumat, 21 Jul 2023 19:56 WIB
Bupati Sanjaya (tengah) meninjau tebing sekaligus akses menuju Pura Batu Bolong di areal Pura Luhur Tanah Lot, Jumat (21/7/2023). (istimewa)
Foto: Bupati Sanjaya (tengah) meninjau tebing sekaligus akses menuju Pura Batu Bolong di areal Pura Luhur Tanah Lot, Jumat (21/7/2023). (istimewa)
Tabanan -

Penanganan keretakan pada tebing sekitar Pura Batu Bolong di area Pura Luhur Tanah Lot akan diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Bahkan, tidak menutup kemungkinan penanganan tersebut akan meminta bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerja Sama Internasional Jepang.

Rencana perbaikan tersebut terungkap seusai Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya meninjau langsung kondisi keretakan pada tebing di sekitar Pura Batu Bolong, Jumat (21/7/2023).


"Tadi Bupati Tabanan (I Komang Gede Sanjaya) sudah meninjau langsung kondisi keretakan di tebing Pura Luhur Batu Bolong," jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan I Made Dedy Darmasaputra, Jumat (21/7/2023).

Selain meninjau, sambung Dedy, bupati juga sudah berkomunikasi langsung dengan Balai Wilayah Sungai Nasional (BWS) Bali Penida untuk meminta gambaran mengenai kondisi keretakan pada tebing itu termasuk upaya penanganannya.

"Sudah melalui tahap kajian (BWS Bali Penida) dan rencananya akan disampaikan ke Kemen PUPR dan JICA," ungkapnya.

Meski demikian, keterlibatan JICA dalam proses penanganan keretakan pada tebing di sekitar Pura Batu Bolong masih belum bisa dipastikan. Apalagi kajian mengenai kondisi tebing di sekitar Pura Batu Bolong baru disampaikan pada 12 Juli 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah ini baru akan disampaikan ke Kemen PUPR mengenai teknis perbaikannya. Termasuk ke JICA," imbuhnya.

Ia menambahkan secara umum keretakan pada tebing di sekitar Pura Batu Bolong berada pada tahap mengkhawatirkan. Apalagi abrasi atau pengikisan oleh air laut terus terjadi.

"Akan berbahaya kalau (akses menuju Pura Batu Bolong) dilalui banyak orang. Kita tidak tahu juga kondisi alam dengan pengikisan oleh air laut yang terus terjadi," jelasnya.

Dedy menyebut hal yang paling penting dari upaya penanganan keretakan itu adalah menyelamatkan keberadaan Pura Batu Bolong. "Yang paling penting juga adalah pengamanan pura dan aksesnya agar tetap lestari," sebutnya.




(nor/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads