Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 1 Woha Nazzarudin membeberkan kronologi tembok sekolah yang roboh hingga menewaskan satu orang, yakni bocah berusia empat tahun. Korban merupakan warga desa di sekitar sekolah, yakni Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sesuai keterangan dari beberapa saksi, Nazaruddin menjelaskan saat kejadian korban dan dua rekannya tengah asyik bermain mencari ikan di parit yang berada tepat di belakang tembok. Mereka luput dari pengawasan orang tua.
"Kebetulan di belakang tembok itu ada parit yang air sudah surut, nah anak-anak itu sedang mencari ikan," ungkapnya kepada detikBali, Kamis (20/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban insiden tembok roboh itu ada tiga orang. Semuanya anak-anak. Dua diantaranya adalah laki-laki, yakni DG (5) dan RAP (8). Satu korban meninggal dunia bocah perempuan berinisial AS (4). Sedangkan, DG dan RAP menderita luka-luka.
"Jumlahnya ada tiga orang, satu orang perempuan dan dua laki-laki. Yang perempuan ini yang meninggal. Dua laki-laki mengalami luka-luka," jelas Nazaruddin.
Saat peristiwa itu terjadi, lanjut Nazaruddin, seluruh civitas akademik SMPN 1 Woha tengah mengikuti aktivitas belajar mengajar. Tiba-tiba, terdengar suara bergemuruh. Para guru dan siswa lantas berlari keluar.
"Kejadiannya sekitar jam pelajaran kedua, semua murid sudah masuk ke dalam kelas tiba-tiba tembok itu jatuh (roboh). Ketika kami mendengar ada suara, kami langsung keluar dan melihat kondisi. Ternyata anak-anak itu sudah di bawa ke Puskesmas," tutur Nazaruddin.
(hsa/iws)