Tembok pagar SMPN 1 Woha, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang roboh dan menewaskan satu anak diduga karena termakan usia. Pagar sekolah tersebut dibangun sejak 1980-an.
Kepala SMP Negeri 1 Woha Nazaruddin menjelaskan sejak dibangun sekitar 1980-an, pagar tersebut belum direnovasi. "Memang tidak ada retakan di tembok itu," tuturnya kepada detikBali Kamis (20/7/2023).
Nazaruddin menerangkan pagar tembok yang roboh itu memiliki tinggi dua meter. Walhasil, saat dinding itu roboh dan menimpa orang sangat berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang dewasa saja kalau ketimpa tak kuat menahannya, apalagi anak kecil," ungkap Nazaruddin.
SMPN 1 Woha, Nazaruddin menambahkan, telah menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan kepada korban meninggal maupun luka akibat robohnya pagar sekolah itu. "Kami sampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi," tuturnya.
Tembok SMPN 1 Woha tiba-tiba roboh pada pukul 09.00 Wita, Selasa (18/7/2023). Pagar itu kemudian menimpa tiga anak yang tengah bermain.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bima Iptu Adib Widayaka menuturkan peristiwa itu mengakibatkan anak berusia empat tahun tewas dan dua lainnya luka-luka. "Tembok SMPN 1 Woha yang roboh, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka," tuturnya melalui siaran pers yang diterima detikBali, Rabu (19/7/2023).
(gsp/gsp)