Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar sedang menggodok pembangunan kampung kuliner laut atau seafood di pesisir Serangan, Denpasar, Bali. Rencana tersebut juga telah disampaikan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf).
"Agustus (tim Kemenparekraf) akan verifikasi dan harmonisasi. Keputusannya mungkin di Oktober atau November 2023," kata Plt Kadispar Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, Selasa (18/7/2023).
Jika usulan tersebut disetujui, Laxmy melanjutkan, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang akan diterima mencapai Rp 23 miliar. Nantinya, para penjual kuliner laut di Serangan akan ditata dan dibuatkan area khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan proposal yang dia ajukan, nantinya bakal dibangun 26 kios yang terdiri dari 52 pedagang seafood. "Sekarang ini, pedagang berada di bawah Desa Adat Serangan dan masih sendiri-sendiri (dalam berjualan). Nanti akan dibuatkan yang full dalam satu area," ujarnya.
Menurut Laxmy, pembangunan kampung kuliner di Serangan mengharuskan relokasi pedagang. Setelah itu, ia juga akan melakukan manajemen sumber daya manusia (SDM) dengan memberdayakan pedagang hingga pengelola.
"Desa Wisata Serangan ini harus kami bangkitkan lagi ekonominya dan standarnya dinaikkan," imbuhnya.
Selama ini, kawasan Serangan dikenal sebagai salah satu lokasi favorit bagi wisatawan yang hendak menikmati makanan sari laut. Pengunjung bisa menyantap seafood ditemani hamparan laut. Selain itu, kawasan tersebut juga dikenal dengan hutan mangrove-nya.
Laxmy mengeklaim rencana pembangunan kampung kuliner seafood di Serangan sudah mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Menurutnya, pertemuan-pertemuan dengan prajuru desa adat, lurah, hingga kecamatan sudah dilakukan untuk membahas rencana tersebut.
"Kami juga sudah tiga kali zoom meeting dengan pusat (Kemenparekraf) untuk menyatukan dan mengatensi hal ini," tandasnya.
(iws/nor)