Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana mengatakan setelah postingan tersebut viral, polisi langsung memanggil beberapa orang yang terlibat. Di antaranya guide yang mengantar tamu, tukang foto, sopir dengan akun Facebook Belex, dan tamu asal Sri Lanka.
"Saat melakukan pemanggilan tamu asal Sri Lanka tersebut tidak hadir. Tapi kami lakukan komunikasi untuk mencari kebenaran, ternyata guide yang mengantar tamu tersebut keliling Pura Besakih tidak ada meminta uang tip," kata Suadnyana, Selasa.
Suadnyana menjelaskan yang sebenarnya terjadi adalah setelah tamu asal Sri Lanka tersebut keliling Pura Agung Besakih dengan ditemani guide, mereka bertemu dengan tukang jasa foto. Ia meminta untuk difotokan dengan menggunakan cermin di bawahnya.
Setelah selesai berfoto tamu tersebut memberikan tip kepada tukang foto sebesar Rp 50 ribu. Kemudian dijawab oleh tukang foto tersebut "kalau mau ngasih lebih juga boleh" akhirnya dikasih Rp 100 ribu.
"Jadi yang diberikan uang tip oleh tamu tersebut adalah tukang jasa foto bukan guidenya, besarannya juga Rp 100 ribu bukan Rp 150 ribu seperti yang diposting oleh akun atas nama Belex di media sosial," beber Suadnyana.
Atas kejadian tersebut , PutuSuyasa akhirnya diminta membuat video klarifikasi bahwapostingannya tersebut tidak benar. Kepada Polsek Rendang,Suyasa juga mengakui tidak melihat secara langsung apa yang terjadi saat itu karena posisinya menunggu di bawah dan tidak ikut berkeliling.
"Saya pemilik akun Belex yang sudah upload postingan terkait dugaan pemerasan terhadap wisatawan di pura besakih, saya mengklarifikasi bahwa postingan itu tidak benar adanya. Saya meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan," kata Suyasa dalam video klarifikasi yang dibuat di Polsek Rendang.
"Saya harap semua pihak jika ingin komplain terkait pelayanan di Pura Agung Besakih silahkan langsung ke Badan Pengelola sehingga bisa langsung ditindaklanjuti, jangan langsung memposting di media sosial apalagi terkait dengan hal yang belum tentu kebenarannya," kata Suadnyana.
(nor/iws)