Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno buka suara terkait Golden Visa. Golden Visa adalah jenis visa dengan waktu tinggal yang lama. Masa kedaluwarsanya mulai lima hingga 10 tahun.
Menurut Sandiaga, penertiban Golden Visa sesungguhnya ditargetkan pada akhir Juni 2023. Namun, hingga kini produk visa itu belum kunjung diluncurkan lantaran masih dalam tahap pembahasan.
"Sekarang kita sudah berada di Juli. Ini berarti ada pembahasan lebih lanjut yang diperlukan," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar secara online, Senin malam (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PPP itu meminta semua pihak bersabar terkait penerbitan Golden Visa. Sebab, ada berbagai masukan dalam pembahasan Golden Visa yang melibatkan sejumlah stakeholder terkait.
"Teman-teman mohon sabar karena ada masukan-masukan baru berkaitan dengan kajian review regulasi dengan teman-teman Kumham dan juga melibatkan lintas kementerian dan lembaga," tandas Sandiaga.
Untuk diketahui, pada Mei lalu Sandiaga Uno menyatakan pemerintah akan segera menerbitkan Golden Visa. Ketika itu, ia menyebut pemerintah sedang menggodok jenis visa tersebut dan akan diterbitkan dalam waktu dekat.
Menurutnya, warga negara asing (WNA) yang ingin mendapatkan Golden Visa saat berkunjung ke Indonesia harus memenuhi sejumlah kriteria tertentu. Tanpa merinci kriterianya, Sandiaga mengatakan bahwa pemegang visa jenis tersebut nantinya harus memiliki deposito atau tabungan yang cukup.
"Nah, Golden Visa ini bisa dengan pendekatan yang sudah punya tabungan cukup. Pas musim dingin (WNA) ingin tinggal di Bali dan agak panjang (durasinya)," jelas Sandiaga dalam tayangan langsung di akun Youtube Kemenparekraf, 29 Mei 2023.
Dengan penerbitan jenis visa baru tersebut, Sandiaga berharap ada perbaikan kualitas wisatawan di Indonesia, terutama di Bali. Selain itu, dia juga berharap ada investor asing yang juga memanfaatkan jenis visa baru tersebut.
"Khusus wisatawan (asing) yang jangka panjang. Diharapkan akan mendorong digital enterpreneur. Dan juga (wisatawan asingnya) lebih berkualitas karena (tinggal) lebih lama. Dia akan berinvestasi, tidak hanya di properti juga akan menciptakan lapangan kerja," tuturnya ketika itu.
(iws/nor)