Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun menyiratkan pembangunan light rail transit (LRT) akan memperbaiki kuantitas dan kualitas turis yang berkunjung ke Pulau Dewata.
"Dengan fasilitas itu (LRT Bali), maka wisatawan yang datang, di samping kuantitasnya, tentu kualitasnya akan lebih bagus. Karena, fasilitas di Bali lebih banyak," katanya kepada detikBali, Kamis (13/7/2023).
LRT, ia melanjutkan, juga akan menjadi alternatif untuk mengurai dan mengurangi kemacetan di jalan-jalan di Bali yang sering terjadi belakangan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi jalan terbatas, sedangkan kebutuhan alat transportasi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan," ungkap Pemayun.
Saat ini, ia menjelaskan, rata-rata jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali melalui pintu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencapai 16 ribu orang per hari.
Sementara, kunjungan wisatawan domestik menyentuh 14 ribu-15 ribu orang per hari. Oleh karenanya, Pemayun mendukung proyek pembangunan LRT Bali.
Sebelumnya, Pemprov Bali melakukan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta terkait proyek pembangunan LRT di Pulau Dewata. Ditargetkan, konstruksi proyek transportasi tersebut bisa dimulai pada 2025.
Adapun, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut rute LRT Bali pada tahap awal direncanakan dari Bandara Ngurah Rai menuju sentral parkir Kuta, dilanjutkan hingga ke Seminyak dan Canggu.
(BIR/hsa)