Palinggih utama berupa meru tumpang tiga (bertingkat tiga) itu bakal diupacarai pada 28 Juli mendatang. Kata Sumerta, proses renovasi sudah dimulai sejak awal Mei lalu. Meski ada perbaikan, ia menyebut kunjungan wisatawan ke Pura Uluwatu selama ini tidak terganggu.
"Sudah 100 persen perbaikannya. Tapi untuk persembahyangan belum bisa di area dalam atau utama mandala pura sebelum ada upacara khusus. Persembahyangan sementara masih di area tengah," kata Sumerta dikonfirmasi detikBali, Kamis (6/7/2023).
Sumerta yang juga anggota DPRD Badung Fraksi PDIP ini mengakui kebakaran palinggih yang berawal dari sambaran petir itu menghebohkan lantaran Uluwatu sudah terkenal sebagai salah satu ikon pariwisata Bali. Meski demikian, kunjungan ke objek wisata yang juga terkenal dengan kawanan monyet itu tetap normal.
Seperti diketahui, kebakaran palinggih utama meru tumpang tiga Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Badung, Bali, diduga akibat tersambar petir, Selasa (8/11/2022), sekitar pukul 21.00 Wita. Made Sumerta menjelaskan kebakaran terjadi tepat pada rahina (hari) Purnama, saat umat datang untuk sembahyang.
Percikan api tiba-tiba terlihat di ujung tumpang atau puncak palinggih lalu membesar gegara bagian atap palinggih berbahan ijuk. Petugas Pemadam Kebakaran Badung Selatan dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Kejadian itu juga viral di media sosial saat video wanita berkebaya putih mengaku selamat dari sambaran petir di insiden itu.
(hsa/gsp)