Ibu Kota Kabupaten Buleleng, Singaraja, dipersiapkan menjadi smart city atau kota cerdas, bersaing dengan kota-kota besar di Indonesia. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng resmi memulai penyusunan masterplan smart city mulai Kamis, (6/7/2023).
Langkah pertama Kota Singaraja menuju smart city tersebut ditandai dengan pembukaan secara simbolis di Banyualit Spa & Resort Lovina oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana.
Lihadnyana optimistis dengan menjadi smart city, Kota Singaraja akan memberikan banyak peningkatan taraf hidup masyarakat. Terutama di bidang digitalisasi. "Hal tersebut diwujudkan melalui penyediaan jaringan internet seluler 3G/4G hampir di seluruh desa/kelurahan," ujar Lihadnyana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, akses WiFi gratis ke masyarakat juga akan disediakan di seluruh kantor pemerintahan, kantor desa adat, balai banjar, puskesmas, daerah wisata, dan fasilitas umum lainnya.
Upaya tersebut secara sinergis dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui program Bali Smart Island dan Pemkab Buleleng melalui jaringan internet antarperangkat daerah.
Tidak hanya itu, fasilitas digital seperti Buleleng Command Center dan Taman Pendidikan Digital juga akan segera dibangun tahun ini.
Program itu didukung dengan aplikasi sistem informasi yang mendukung smart city yang memenuhi unsur smart governance, smart society, smart living, smart environment, dan smart economy.
"Dengan smart city ini, berbagai macam digitalisasi yang kami miliki selama ini dan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Buleleng, ke depannya bisa menjadi satu wadah besar yang memudahkan kita dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kemudahan pelayanan publik," urai Lihadnyana.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dyah Mutiarin menyampaikan Kota Singaraja merupakan salah satu dari 50 kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih untuk menjalani program penyusunan masterplan smart city bersama Kementerian Kominfo RI.
"Kabupaten Buleleng dipertimbangkan karena potensi dan kemampuan pemerintah daerahnya yang dinilai layak untuk mengembangkan Kota Singaraja menjadi smart city," ujar Dyah Mutiarin.
Kemenkominfo akan senantiasa berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemkab Buleleng, sehingga penyusunan masterplan smart city sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Singaraja.
Dyah pun mengapresiasi Pemkab Buleleng atas sejumlah insiasi yang telah dilakukan dalam mewujudkan smart city.
"Untuk perencanaan smart city, kami akan memperhatikan prioritas daerah sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah, Pemkab Buleleng sebenarnya sudah memiliki inisiasi-inisiasi menuju smart city," tutur Dyah.
Penyusunan masterplan smart city tersebut secara gotong-royong akan digarap oleh Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari perwakilan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemkab Buleleng.
Sementara, pengawasan dilakukan oleh Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), akademisi, korporasi, dan tokoh adat/masyarakat yang tergabung dalam anggota Dewan Smart City. Di mana, para pelaku UMKM juga ikut andil dalam kegiatan tersebut.
Para pihak yang terlibat dalam penyusunan juga diberikan bimbingan teknis sebanyak empat tahap oleh Kemenkominfo. Tenaga ahli yang kompeten di bidangnya juga dilibatkan.
(hsa/gsp)