Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangli mengantisipasi lonjakan kasus gigitan anjing liar dengan pasokan vaksin anti-rabies (VAR). Saat ini, VAR Dinkes Bangli mencapai 2.300 vial.
"Alokasi vaksin terpantau mencukupi, di (gudang) dinas ada 2.300 vial. Kemudian, semua puskesmas sudah kami bagi. Kami pantau, rata-rata masih cukup," ungkap Kepala Dinkes Bangli Nyoman Arsana, Selasa (20/6/2023).
Arsana menyebut kasus gigitan anjing liar belakangan melonjak, terutama setelah insiden seekor anjing liar menggigit 14 warga Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (18/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, seluruh korban gigitan anjing tak bertuan itu sudah mendapatkan penanganan di Puskesmas Kintamani. Mereka juga sudah disuntik VAR.
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangli pun sudah mengambil sampel otak anjing yang menggigit 14 warga dan dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Kota Denpasar.
"Jadi, penanganan korban gigitan anjing liar di Kintamani sudah berjalan baik. Kami siapkan di sana (Puskesmas Kintamani I) 100 vial," tutur Arsana.
Tidak hanya itu, Arsana juga sudah mengatur skema pengadaan VAR apabila terjadi lonjakan kasus gigitan anjing di Bangli. Ia akan meminta bantuan kiriman tambahan vaksin dari Dinkes Provinsi Bali.
Ia bersyukur hingga kini, tidak ditemukan korban jiwa akibat gigitan anjing rabies. Sebagai langkah pencegahan, ia bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan terus memberikan info waspada kepada warga terhadap hewan penular rabies (HPR).
(BIR/iws)