Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem mencatat 539 kasus gigitan anjing sejak Januari hingga pertengahan Juni 2023. Dari jumlah itu, di antaranya 56 kasus gigitan anjing positif rabies.
Kepala Distan, Pangan, dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengatakan jumlah kasus gigitan anjing di wilayahnya tidak lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain di Bali.
Namun, ia menegaskan tidak akan lengah dan akan terus berupaya mencegah penyebaran rabies melalui vaksinasi hewan penular rabies (HPR), anjing maupun kucing, dan kera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 539 kasus gigitan anjing, di antaranya 56 positif rabies. Berarti sekitar 10 persen saja. Angka itu bisa dibilang tidak terlalu tinggi," ujar Siki, Selasa (20/6/2023).
Siki melanjutkan saat ini terus menggencarkan vaksinasi anjing liar maupun anjing peliharaan. Tercatat, dari populasi anjing sebanyak 77.092 ekor yang ada di Karangasem, di antaranya 34 ribu ekor anjing sudah divaksinasi.
Siki mengaku menemui kendala dalam vaksinasi rabies, yakni keterbatasan pasokan vaksin yang sedang menipis di Karangasem. Pun begitu, ia sudah berkoordinasi dengan Distan Bali untuk segera menambah pasokan vaksin rabies.
"Untuk stok, sebenarnya masih aman, di mana saat ini masih tersisa sekitar 1.000 vial vaksin. Namun, jumlahnya jika digunakan untuk turun ke lapangan dalam beberapa hari pasti sudah habis," terang Siki.
Karenanya, ia memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan vaksinasi ke lapangan. Walaupun, vaksinasi sudah dijadwalkan sebelumnya. Saat ini, petugas hanya menunggu sampai ada tambahan vaksin.
"Sebagai antisipasi jika seandainya ada kasus gigitan anjing rabies. Sehingga, dengan jumlah yang masih tersisa saat ini, kami utamakan dulu di wilayah yang terdapat gigitan anjing, karena wilayah tersebut lebih berisiko," imbuh Siki.
Ia juga berharap dengan digencarkannya vaksinasi terhadap anjing yang ada di Karangasem, penyebaran rabies dapat ditekan. "Semoga kasus rabies di Karangasem dapat diminimalisir dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa," tandasnya.
(BIR/iws)