Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Nyoman Kenak menanggapi permintaan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri soal larangan menampilkan tari Bali di hotel. Permintaan itu disampaikan Megawati kepada Gubernur Bali Wayan Koster.
Kenak sepakat bahwa kesakralan Bali, salah satunya dalam bentuk seni, harus dijaga. Tapi, ia mengisyaratkan bahwa hingga kini kesakralan tersebut masih terjaga. Bali mengenal kesenian wali atau sakral dan kesenian yang bebalihan profan atau untuk pementasan.
"Masyarakat Bali telah memahami hal itu dan hingga saat ini (kesakralan) masih terjaga," ujar Kenak dalam keterangan resminya, Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, ia menjelaskan tari Bali yang dilakukan untuk penyambutan di hotel-hotel masuk kategori bebalihan. "Untuk tari wali, seperti Sidakarya, belum kami temukan," lanjut Kenak.
Selain itu, perlindungan terhadap kesenian Bali juga sudah dipayungi melalui kesepakatan dengan Dinas Kebudayaan Bali bersama PHDI dan ISI Denpasar. Semuanya sepakat untuk melindungi dan menjaga kesucian berbagai tari sakral Bali.
"Kesepakatan itu ditandatangani pada 2019 bersama pemerintah. Berdasarkan kesepakatan itu, tari sakral Bali tidak boleh ditampilkan di sembarang tempat. Juga tidak boleh digunakan untuk pemecahan rekor Muri atau kegiatan yang bukan upacara agama Hindu," ungkapnya.
Tercatat, 129 jenis tarian yang harus dijaga kesucian dan kesakralannya. Tarian-tarian itu hanya boleh dipentaskan terkait penyelenggaraan upacara wali (pujawali), dengan syarat tertentu.
"Tari Sang Hyang, misalnya. Penarinya harus gadis yang belum pernah datang bulan dan dipentaskan saat pujawali di pura tertentu," terang Kenak.
Memang, ia tak memungkiri, beberapa waktu lalu sempat terjadi tarian sakral dipentaskan di luar upacara. Namun, setelah dikritik, PHDI tidak pernah lagi menemukan kasus serupa.
"Kalau pun ada tari Topeng Sidakarya dipentaskan di hotel, misalnya, boleh. Jika memang ada pemlaspasan dan konteksnya untuk upacara. Bukan tontonan wisata," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kenak turut mengapresiasi komitmen Megawati yang selalu peduli dengan Bali."Hal ini tentu harus menyadarkan masyarakat untuk memiliki komitmen yang sama," tandasnya.
(BIR/iws)