Gelombang Panas Mematikan Hantam India, 96 Orang Tewas

Internasional

Gelombang Panas Mematikan Hantam India, 96 Orang Tewas

Tim detikHealth - detikBali
Senin, 19 Jun 2023 21:35 WIB
An elderly man is carried to a hospital in Ballia district, in northern Uttar Pradesh state, India, Sunday, June 18, 2023. Swaths of two of Indias most populous states are under a grip of sever heat leaving dozens of people dead in several days as authorities issue a warning to residents over 60 and others with ailments to stay indoors during the daytime. (AP Photo)
Hampir 100 Orang Tewas di India Gegara Gelombang Panas Ekstrem. Foto: AP Photo
Denpasar -

India dihantam gelombang panas ekstrem hingga 43 derajat Celcius. Setidaknya, 96 orang tewas di dua negara bagian terpadat di India, yakni Uttar Pradesh dan Bihar Timur.

Dikutip dari detikHealth, pihak berwenang setempat menemukan korban yang meninggal sebagian besar berusia di atas 60 tahun. Selain itu, mereka memiliki penyakit yang mungkin diperburuk oleh panas yang menyengat.

300 Orang Dirawat di RS

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang petugas medis di Ballia, SK Yadav mengungkap bagaimana kondisi rumah sakit saat gelombang panas menyerang. Ia menyebut dalam tiga hari terakhir, sekitar 300 pasien dirawat di rumah sakit distrik karena berbagai penyakit yang diperparah oleh suhu yang panas.

Melihat kondisi ini, pihak berwenang membatalkan rencana cuti para tenaga medis di Ballia. Mereka juga menyediakan tempat tidur tambahan di rumah sakit untuk mengakomodasi pasien yang masuk.

ADVERTISEMENT

Salah satu warga Ballia, Pathak juga belum lama ini kehilangan ayahnya akibat gelombang panas yang menyerang India. Ia menyaksikan dengan jelas bagaimana melonjaknya pasien di unit gawat darurat akibat gelombang panas.

"Ini tidak pernah terjadi di Ballia. Saya belum pernah melihat orang meninggal karena panas dalam jumlah yang begitu besar. Orang-orang takut keluar. Jalan dan pasar sebagian besar sepi," jelasnya yang dikutip dari ABC News, Senin (19/6/2023).

Kepala petugas medis distrik Ballia, dekat negara bagian Bihar, Jayant Kumar juga mengungkap banyaknya orang yang meninggal akibat gelombang panas. Pada Kamis (15/6/2023) sebanyak 23 orang meninggal dunia, dan keesokan harinya bertambah 11 orang.

"Jumlah kematian lebih dari normal. Sebagian besar adalah kematian alami, dan sebagian besar yang mati adalah orang tua yang menderita berbagai penyakit seperti diabetes," jelasnya yang dikutip dari Straits Times.

Suhu Panas Mencapai 43 Derajat Celcius

Pada Minggu (18/6/2023), distrik Ballia dan Uttar Pradesh dihantam suhu panas hingga 43 derajat Celcius. Ini lebih tinggi 5 derajat Celcius dari kisaran suhu yang normal. Bahkan kelembapan relatif tercatat sebesar 25 persen, mengintensifkan efek panas.

Di Bihar Timur, panas terik melanda sebagian besar negara bagian itu, mengakibatkan 42 kematian dalam dua hari terakhir. Di dua rumah sakit ibu kota negara bagian Patna, tercatat 200 pasien mengidap diare dan muntah-muntah.

Patna mencatat suhu maksimum di 44,7 derajat Celcius pada Sabtu.

Namun, suhu menjadi lebih intens dalam satu dekade terakhir. Selama gelombang panas, negara tersebut biasanya mengalami kekurangan air parah, dengan puluhan juta dari 1,4 miliar penduduk kesulitan mendapatkan air bersih.




(nor/bir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads