.webp)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjawab hasil survei yang mengungkap peluangnya untuk bersanding dengan Ganjar Pranowo dalam bursa calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres). Menurutnya, survei itu sekadar alat ukur.
"Survei ini alat ukur, bisa digunakan sebagai bantuan menganalisis dan mempertimbangkan dari segi penentuan pilihan," ungkapnya ditemui di Badung, Bali, Minggu (18/6/2023).
Ketika disinggung mengenai optimismenya jika berhasil dipasangkan dengan Ganjar, Sandi mengaku tidak punya pesimisme. Sifat pesimis dalam dirinya sudah putus sejak puluhan tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DNA saya ini optimis dan positive thinking. Saya selalu husnudzon dalam berkegiatan. Kalau saya ini bangsa Indonesia (yang) miliki dan generasi muda harus tetap optimis menatap masa depan," terang dia.
Apalagi, Sandi melanjutkan, arah pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus diteruskan dan dipercepat. "Masih banyak kelompok masyarakat yang butuh bantuan kita untuk meningkatkan kesejahteraannya," imbuhnya.
Namun demikian, Sandi mengaku pasrah kepada Tuhan soal ia digadang-gadang menjadi cawapres Ganjar. Menurut dia, semua pihak harus berjuang dan berkontribusi yang terbaik.
Itu pun, pencalonannya sebagai cawapres menjadi lobi-lobi dan perjuangan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono. "Saya akan fokus dengan tugas baru saya di tengah masyarakat untuk memperjuangkan ekonomi ke depan," tandasnya.
Sebelumnya, PPP mengusulkan Sandi sebagai pendamping Ganjar, capres dari PDI Perjuangan. Melihat data-data survei, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menyebut Ganjar relatif kuat signifikan kalau berpasangan dengan Sandi dan mungkin elektabilitasnya akan naik.
"Karena, Sandi sudah populer dan juga punya bekal elektabilitas," jelasnya.
(BIR/nor)
