Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung siap meningkatkan pelayanan air bersih di Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan, pada tahun ini. Bahkan, Kepulauan Nusa Penida bakal menyulap air laut menjadi air siap minum, dalam sistem Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).
Sistem SWRO ini telah berjalan di Nusa Lembongan dan Ceningan, terutama untuk melayani usaha warga di bidang perhotelan dan restoran. Saat ini, sedang proses pembanguan SWRO baru di Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan, dengan kapasitas pengolahan air 120 liter per detik.
"Airnya bahkan bisa langsung diminum, tanpa diolah lagi. Sudah bersih dan lolos uji," klaim Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kepada detikBali, Sealsa (13/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk layanan air dari Perusahaan Umum Daerah (perumda) Panca Mahottama Klungkung, sudah ada 7.648 sambungan rumah dengan debit air yang bisa ditingkatkan menjadi 256,8 liter per detik.
"Berbagai upaya sudah kami lakukan untuk penanganan infrastruktur. Untuk air saja tahun ini sudah ada penanganan peningkatan air dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, dengan anggaran APBD Rp 53 miliar," imbuh Suwirta.
"Dengan sumber air Guyangan tambah dua mesin, lalu sumber air Penida dari 27 liter per detik naik menjadi 77 liter per detik. Ditambah dengan penanganan dari BWS Bali Penida. Terus kami kejar agar terjadi peningkatan 200 persen tahun ini," lanjutnya.
Kepala Unit Perumda Panca Mahottama Klungkung wilayah Nusa Penida Dewa Gede Merta akan fokus memperbaiki kerusakan, termasuk penambahan sambungan rumah.
Tak hanya itu, Perumda Panca Mahottama juga akan memaksimalkan peningkatan kapasitas air. "Saat ini pun, tim kami sedang melaksanakan penambahan sambungan (air ke rumah tangga) di lapangan. Selain itu kami juga sedang melakukan pemasangan pipa baru di wilayah Biaung," kata Merta.
Pemenuhan kebutuhan air dan listrik, di samping juga pembangunan dan perbaikan jalan, dinilai penting untuk dilakukan Pemkab Karangasem. Pemkab Karangasem menilai tanpa peningkatan layanan dasar tersebut, sulit membawa Nusa Penida untuk menjadi Kawasan Stategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Kejar KSPN
Suwirta mengungkap Pemkab Klungkung tengah mengejar status KSPN untuk Kepulauan Nusa Penida. Status itu sendiri masih diusulkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemerintah Pusat.
"Jalan raya penting, tapi kebutuhan air dan listrik juga tak kalah penting. Makanya kami melakukan berbagai upaya. Tanpa semua itu tidak bisa membawa Nusa Penida menjadi KSPN," terang Suwirta.
Sebelumnya, ia menyebut masalah infrastruktur jalan dan air bersih di Nusa Penida kerap dikeluhkan. "Keluhan infrastruktur jalan, kemacetan, air bersih, listrik, dan banyak lagi. Tapi, kami di kabupaten tidak bisa bekerja sendiri," katanya.
Oleh karenanya, Suwirta ingin segala masalah di Nusa Penida bisa dikolaborasikan dengan pemerintah pusat, sehingga penyelesaiannya lebih cepat. Hal itu diungkapkannya saat mendampingi perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas ke Nusa Penida.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum mengeklaim sudah memegang beberapa catatan.
Air bersih dan air minum jadi hal mendasar yang perlu ditangani, termasuk telekomunikasi dan persampahan. Ke depan, sambung Ervan, juga ada rencana pengembangan daya tarik wisata KSPN Nusa Penida.
"Masalah infratruktur jalan-tanggul kami minta saling berkoordinasi dalam penanganan ini. Masalah air minum dan air baku masih diselenggarakan agar ke depannya semua terlayani air bersih," jelas Ervan, Minggu (21/5/2023).
"Siapkan dan ajukan yang menjadi kebutuhan. Lebih lanjut nanti akan dikolaborasikan, dan pemerintah daerah terus berkomunikasi," ucapnya.
Selama kunjungan itu, rombongan datangi sejumlah objek wisata pantai, seperti Pantai Kelingking, Pasih Uug, hingga Angel Billabong. Rombongan juga meninjau rencana pembangunan jembatan baru penyeberangan Ceningan-Lembongan.
(BIR/gsp)