Polres Jembrana memberikan bantuan tandon atau bak penampungan air dan pipa untuk ratusan keluarga di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, yang dilanda krisis air bersih lebih dari enam bulan terakhir.
Warga sempat mencari air swadaya di sungai dan sumber mata air terdekat lain, kini boleh sedikit bernapas lega.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana menyebut bantuan ini sebagai bentuk pelayanan Polri kepada masyarakat melalui bakti sosial pemenuhan air bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari koordinasi kami dengan warga setempat diperlukan tenaga untuk pembangunan bak penampungan air dan perlengkapan seperti pipa, serta mesin penyedot air," ujarnya sambil menyebut pemasangan pipa dari Pura Taman Beji sepanjang 583 meter, Jumat (9/6/2023).
Setelah pengecoran bak penampung air rampung, sambung Gde Juliana, pipanisasi baru akan dilakukan. Selanjutnya, dari tandon akan langsung disalurkan ke pipa yang terkoneksi ke rumah-rumah warga sekitar.
"Dengan bak penampungan yang tadi dicor bergotong royong dengan warga, harapannya bisa melayani sebagai 60 keluarga di sekitar lokasi," terang dia.
Disinggung mengenai pembangunan tandon di desa lainnya, Gde Juliana menjelaskan bahwa Polres Jembrana berkoordinasi denga PDAM untuk menentukan lokasi warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
"Jadi kami akan koordinasikan dulu mengenai pembangunan bak penampungan air lainnya. Kami fokuskan ini dulu," imbuh dia.
Ketua Kelompok Banjar Pangkung Kwa Made Radiwa mengungkapkan krisis air bersih yang dialami warga terjadi sejak banjir bandang melanda pada Oktober 2022. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-harinya, warga sempat berkeliling menggunakan galon dan ember ke sumber mata air.
Sementara, untuk air minum dan memasak, warga membeli air isi ulang. "Sejak banjir bandang tahun lalu, aliran air dari PDAM mati. Jadi, sudah hampir setahun kami mengambil air menggunakan galon atau ember ke penampungan air di depan Pura," ungkapnya.
Padahal, sambung Radiwa, air merupakan kebutuhan utama dan vital bagi kehidupan warga. Mengandalkan pasokan dari PDAM pun tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "PDAM menyediakan air setiap tiga hari sekali," tandasnya.
(BIR/gsp)