Stok Vaksin Lagi Kosong, Kasus Rabies di Tabanan Bertambah

Stok Vaksin Lagi Kosong, Kasus Rabies di Tabanan Bertambah

Chairul Amri Simabur - detikBali
Jumat, 09 Jun 2023 14:39 WIB
Vaksinasi pada hewan penular rabies (HPR) terhenti sementara karena stok vaksin yang kosong. Padahal, kasus rabies di Tabanan meningkat.
Vaksinasi pada hewan penular rabies (HPR) terhenti sementara karena stok vaksin yang kosong. Padahal, kasus rabies di Tabanan meningkat. (Dok. Istimewa).
Tabanan -

Vaksinasi pada hewan penular rabies (HPR) terhenti sementara waktu karena pasokan vaksin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sedang kosong. Padahal, kasus positif rabies trennya bertambah di Kabupaten Tabanan, Bali.

Data Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Tabanan mencatat ada 11 kasus positif rabies pada HPR, khususnya anjing, di sepanjang Januari-Mei 2023.

Dari data tersebut, Kecamatan Pupuan tercatat menjadi wilayah dengan kasus positif rabies pada hewan yang tertinggi. Yakni, sebanyak lima kasus. Diikuti Kecamatan Selemadeg Barat, Selemadeg, Selemadeg Timur, Tabanan, dan Marga masing-masing sebanyak satu kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Tabanan Gde Eka Parta Ariana menyebut tingginya kasus rabies di wilayahnya karena posisinya yang ada di perbatasan.

"Ya, karena perbatasan dengan Singaraja dan Jembrana yang kasusnya (rabies) tinggi," ujarnya, Jumat (9/6/2023).

Selain itu, sambung Gde Eka, kondisi geografis Pupuan yang ada di kaki pegunungan pun mempengaruhi sebaran vaksin. Sehingga, ada anjing yang belum mendapat vaksinasi.

Saat ini, Gde Eka mengungkap vaksinasi rabies pada hewan mencapai 52,74 persen. Ditargetkan mencapai 70 persen pada April atau Mei 2023.

Adapun, vaksinasi terhadap HPR, khususnya anjing, dilakukan sejak Januari 2023. "Namun, saat ini sedang off (terhenti) karena vaksin dari provinsi kosong," terang dia.

Gde Eka belum bisa memastikan kapan vaksinasi rabies pada hewan dapat dilanjutkan. Saat ini, ia masih menunggu stok vaksin dari Surabaya.

"Untuk (pengadaan) vaksin dari provinsi saja. Kalau kami di kabupaten hanya menyediakan anggaran operasional penyuntikan saja," tutur Gde Eka.

Sekadar informasi, Distan Tabanan menurunkan jumlah target vaksinasi rabies pada anjing di tahun ini. Dari semula 70 ribu ekor anjing, kini ditargetkan menjadi hanya 62.104 ekor.

Gde Eka menambahkan target vaksinasi diturunkan karena depopulasi anjing secara alami, baik mati karena faktor usia atau sakit.




(BIR/nor)

Hide Ads