Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Karangasem I Made Juwita mengkritik PDAM Tirta Tohlangkir. Sebab, perusahaan umum daerah (perumda) di Karangasem tersebut telah menaikkan tarif, namun dinilai belum meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
Juwita mencontohkan warga masih mendapatkan air secara bergiliran karena air sering mati. Kondisi ini sama persis seperti sebelum tarif naik. "Padahal, dulu (sebelum kenaikan tarif) mereka (PDAM Tirta Tohlangkir) berjanji akan melakukan perbaikan," tuturnya, Rabu (7/6/2023).
Selain temuan di lapangan dari keluhan warga itu, Juwita juga mendapati keluhan di media sosial (medsos) yang menyebut pelayanan PDAM Tirta Tohlangkir belum sesuai dengan tarif mahal yang dibayarkan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, Juwita menegaskan bakal mengevaluasi kebijakan kenaikan tarif PDAM Karangasem. Bahkan, ia berencana menggelar rapat kerja gabungan komisi dan akan memanggil pimpinan PDAM Tirta Tohlangkir untuk mempertanggungjawabkan kebijakan menaikkan tarif tanpa memperbaiki layanan.
"Kalau belum bisa memberikan perubahan pelayanan, padahal tarif sudah dinaikkan, maka sebaiknya batalkan saja kenaikan tarif. Kembalikan seperti sebelumnya," terang dia.
Direktur Utama PDAM Tirta Tohlangkir I Komang Haryadi Parwatha menampik hal tersebut. Saat dikonfirmasi, ia mengeklaim pelayanan yang diberikan sudah lebih baik.
Setelah penyesuaian tarif, lanjut dia, pelayanan dari sisi suplai air maupun respons sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Memang, ia mengakui sempat terjadi gangguan pasokan air ke wilayah tertentu karena kerusakan.
Namun, gangguan tersebut sudah teratasi walaupun ada keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Bahkan, kata Haryadi, gangguan diperbaiki dalam waktu kurang dari satu jam dan air disebut telah mengalir normal.
Pun demikian, ia menerima kritik Juwita. Menurut dia, memang masih ada beberapa wilayah yang pasokan airnya kurang dan banyaknya jaringan yang rusak. Khususnya di Desa Seraya Timur.
Tetapi, Hariyadi menegaskan perbaikan pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski demikian, PDAM Tirta Tohlangkir tetap berupaya maksimal melayani pelanggan.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar suplai air ke wilayah tersebut bisa maksimal nantinya," tandasnya.
(BIR/iws)