Koster Undang Rapat Bupati karena Megawati, Pengamat: Sebuah Ketidaktahuan

Denpasar

Koster Undang Rapat Bupati karena Megawati, Pengamat: Sebuah Ketidaktahuan

Aryo Mahendro - detikBali
Rabu, 31 Mei 2023 11:47 WIB
Gubernu Bali Wayan Koster bersama para siswa SMA dalam acara Gubernur Bali Menyapa di SMAN 1 Denpasar, Jumat (26/5/2023).
Foto: Gubernur Bali Wayan Koster bersama para siswa SMA dalam acara Gubernur Bali Menyapa di SMAN 1 Denpasar, Jumat (26/5/2023). Istimewa
Denpasar -

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Agus Pambagio mengkritik surat undangan yang diterbitkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada bupati dan wali kota di Pulau Dewata. Sebab, undangan rapat membahas ulah wisatawan asing itu merupakan arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Menurut Agus, seharusnya Koster tidak mengumpulkan bupati/wali kota berdasarkan instruksi Megawati. "Sebuah kebodohan atau ketidaktahuan," tuturnya kepada detikBali, Rabu (31/5/2023).

Agus berpendapat Koster sebagai Gubernur Bali tidak seharusnya terlalu tunduk pada instruksi ketua umum partai. Apalagi, Megawati kini merupakan masyarakat sipil yang tidak memiliki kewenangan memerintah kepala daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari akan ada petinggi partai atau mantan presiden lain yang seenaknya memerintah kepala daerah. Padahal, seorang gubernur tunduk pada pemerintah pusat seperti presiden aktif.

Agus menyarankan para bupati dan wali kota di Bali berani menolak menghadiri undangan tersebut. "Para bupati/wali kota harus menolak," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Surat undangan rapat yang diterbitkan Gubernur Bali Wayan Koster pada bupati/wali kota di Bali.Surat undangan rapat yang diterbitkan Gubernur Bali Wayan Koster pada bupati/wali kota di Bali. Foto: Istimewa



Sebelumnya, Gubernur Koster mengundang semua bupati dan wali kota di Bali untuk rapat koordinasi pada Rabu (31/5/2023). Rapat tersebut tidak boleh diwakilkan oleh orang lain.

"Memperhatikan arahan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Ibu Prof. Dr. (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri, berkenaan dengan maraknya perilaku wisatawan mancanegara di Bali, yang tidak pantas, tidak sopan, dan melakukan pelanggaran aturan, yang berdampak merusak nama baik dan citra pariwisata Bali. Sehubungan dengan hal tersebut, Saya mengundang Saudara untuk hadir tanpa mewakili," seperti dikutip dari surat undangan yang diperoleh detikBali.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun membenarkan surat undangan tersebut. Undangan itu adalah bentuk keprihatinan Megawati atas ulah nakal para turis di Bali.

"Waktu Bu Mega (ke Bali) di acara 100 tahun (forum bertajuk 100 Tahun Bali Era Baru). Beliau merasa gemas dengan perilaku (kenakalan turis asing). Nah, akhirnya pak gubernur membuat (undangan) itu," kata Tjok Bagus.




(gsp/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads