Koster Larang Aparat Desa Jadi Calo Tanah: Jangan Ikut Nakal!

Koster Larang Aparat Desa Jadi Calo Tanah: Jangan Ikut Nakal!

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Senin, 08 Mei 2023 14:03 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster (kiri) dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta (kanan) tampak akrab di acara penyerahan hibah di Badung, Senin (8/5/2023).
Foto: Gubernur Bali Wayan Koster (kiri) dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta (kanan) tampak akrab di acara penyerahan hibah di Badung, Senin (8/5/2023). (Istimewa)
Badung -

Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan para aparat desa agar tidak coba-coba nakal jadi calo tanah hingga hotel. Sebab, tegas Koster, pemerintah telah berkomitmen mengontrol masifnya pembangunan. Kontrol ini untuk menekan terjadinya alih fungsi lahan.

"Saya minta Pak Perbekel, bendesa adat, jangan ikut nakal. Jadi calo tanah, calo hotel, calo restoran. Idih olas, de gati (mohon, jangan sampai)," ingat Koster saat datang menyerahkan bantuan hibah lahan di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (8/5/2023) siang.

Pernyataan Koster mengisyaratkan bahwa Pemprov Bali mulai berpikir untuk merancang pariwisata yang berkualitas. Terlebih akan ada regulasi yang mengatur soal jumlah kedatangan turis asing ke Bali lewat sistem kuota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koster mengeklaim pembatasan turis asing yang datang ke Bali lewat sistem kuota akan mengendalikan jumlah pembangunan hotel dan investasi terkait industri perhotelan. "Ada regulasi ke depan dan ada pengendalian supaya orang yang masuk (Bali) itu kualitas," singkat Koster.

Koster mengakui wilayah Badung khususnya di Kuta Utara hingga Kuta Selatan saat ini sangat padat. Ia secara khusus meminta Bupati Badung Nyoman Giri Prasta sampai ke aparat kecamatan dan desa untuk mengendalikan keran investasi.

ADVERTISEMENT

"Lahan produktif jangan dialihfungsikan. Stop pembangunan hotel, jangan lagi kita izinkan bangunan hotel-hotel baru. Karena arahan Presiden ke-5 Ibu Megawati sangat bagus untuk menjaga lahan Bali," sebut politikus PDIP ini.

Selain itu, Koster juga mendengar banyak hotel sampai vila beroperasi tanpa izin di Badung. Ia meminta pemerintah Badung menurunkan tim terpadu untuk cek kebenarannya. Sebab jika dibiarkan justru akan merugikan Badung sendiri.

"Jadi jumlah wisatawan yang datang ke Badung tidak linier dengan pendapatan pajak hotel dan restoran karena banyak yang sembunyi-sembunyi, nggak tahu nginep di mana tapi macetnya kita dapat beban," ketusnya.

Sebelumnya Koster mengaku akan mengkaji jumlah turis asing yang masuk ke Bali. Dia ingin jumlah wisatawan asing yang masuk ke Bali per tahun kurang dari enam juta orang.

Namun demikian, Koster belum menyebutkan secara rinci berapa jumlah idealnya. Ia menegaskan sistem kuota atau pembatasan jumlah turis asing akan dibarengi dengan syarat dan ketentuan tertentu.

"Tentu harus ada asesmen yang lebih detail untuk mengatur wisatawan mancanegara yang masuk Bali. Apakah nanti dibatasi misalnya tujuh juta orang. Dengan kriteria-kriteria tertentu. Jadi, diperketat," tegas Koster.




(hsa/gsp)

Hide Ads