.webp)
Meskipun Pantai Sanur, Denpasar, dilanda hujan Sabtu (29/4/2023) sore, warga Kampung Wanasari atau Kampung Jawa tetap bersemangat menjalankan tradisi Lebaran Ketupat. Mereka tetap gembira menyantap opor ayam bersama keluarga di pantai.
Salah satunya adalah Mita Kusuma Dewi (40), warga Kampung Jawa yang datang ke Sanur berombongan bersama keluarga besar.
"Sudah setiap tahun saya merayakan Lebaran Ketupat di sini. Biarpun hujan tidak masalah," kata Mita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku datang ke Sanur membawa bekal ketupat, sup kikil hingga menu olahan ayam.
Dari pantauan detikBali, Mita beserta keluarganya turut membawa karpet hingga payung.
Meski hujan, mereka tampak dengan santai menikmati kudapan khas Lebaran Ketupat sembari berlindung di bawah payung.
"Di momen Lebaran Ketupat ini kami bisa ketemu dan kumpul bersama keluarga dan lebih menjalin silaturahmi," tuturnya.
Perasaan yang serupa juga diakui oleh Asadhy Abdul Hamid (79) yang juga datang bersama keluarga besarnya.
"Walaupun hujan tidak apa-apa. Kami tadi berangkat dari rumah posisi hujan lebat tapi tidak mengurangi semangat untuk ke sini," ungkap Ashady.
Ia menuturkan setiap tahun rutin melaksanakan Lebaran Ketupat dengan menyasar Pantai Sanur, Denpasar, Bali. Ashady mengaku tradisi ini sudah dijalani sejak beberapa dekade lampau, sekitar 1960-an.
"Semua (yang datang ke Pantai Sanur saat ini) warga kami di Kampung Jawa dari RT 1 sampai 9 Insya Allah hadir di sini. Sekarang banyak yang belum datang dan Insya Allah Magrib akan ramai yang datang," kata Asadhy.
Menurutnya, Kampung Jawa memiliki total 15 ribuan warga dan diprediksi mereka akan datang ke Pantai Sanur untuk merayakan Lebaran Ketupat.
Menurutnya, Lebaran Ketupat dilaksanakan tujuh hari setelah Idul Fitri. "Aktivitasnya di sini makan-makan saja dengan ciri khas ketupat, lontong dan opor ayam," terangnya.
(hsa/efr)
