Fenomena Gerhana Matahari Hibrid berpotensi menaikkan ketinggian pasang air laut maksimum di beberapa wilayah pesisir Bali. Gerhana Matahari Hibrid diperkirakan terjadi 20 April 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pasang air laut terjadi pada 20-24 April.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah Jakarta, kami mengeluarkan warning (peringatan) untuk seluruh Indonesia," ujarnya Rabu (19/4/2023).
"Kami detailkan lagi untuk daerah Bali, yaitu untuk semua wilayah pantai selatan di Bali. Itu prediksi kami," lanjutnya seraya menegaskan periode (hari dan jam) akan berbeda-beda di setiap wilayah.
"Jadi, itu bervariasi ya di masing-masing pantai. Nggak sama," terang Wiryajaya.
Ia mengingatkan potensi banjir rob akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, hingga aktivitas tambak garam, serta perikanan darat.
Untuk itu, Wiryajaya mengimbau, masyarakat harus selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.
Termasuk juga memperhatikan informasi terbaru cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar. Berikut daftar sejumlah pesisir pantai yang terancam banjir rob:
1. Pantai Pulukan
2. Pantai Pekutatan
3. Pantai Balian
4. Pantai Soka
5. Pantai Pasut
6. Pantai Kelanting
7. Pantai Yeh Gangga
8. Pantai Kedungu
9. Pantai Tanah Lot
10. Pantai Batu Bolong
11. Pantai Seminyak
12. Pantai Kuta
13. Pantai Jerman
14. Pantai Nusa Penida
15. Pantai Balangan
16. Pantai Nuggalan
17. Pantai Pandawa
18. Pantai Nusa Dua
19. Pantai Serangan
20. Pantai Sanur
21. Pantai Sindu
22. Pantai Saba
23. Pantai Masceti
24. Pantai Lebih
25. Pantai Kusamba
(BIR/irb)