Seorang bocah berusia 5 tahun di Banjar Lebah, Desa/Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, meninggal akibat gempa magnitudo 6,5 pada Jumat (14/4/2023) sore. Bocah perempuan berinisial MPLM itu diduga meninggal akibat terkejut saat gempa yang berpusat di barat laut Tuban, Jawa Timur, itu terjadi.
"Diduga karena terkejut," jelas Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Nyoman Srinada Giri, Jumat (14/4/2023) malam.
Ia menjelaskan sebelumnya korban sedang bermain ponsel di dalam rumah. Begitu gempa terjadi, keluarganya panik sambil berteriak linuh (gempa) berulang kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu (gempa reda) kok (korban) tidak ada keluar. Saat dicari ke dalam (rumah) sudah ditemukan tidak sadarkan diri," imbuh Srinada.
Oleh keluarganya, korban sempat dibawa ke klinik terdekat dari tempat tinggalnya. Kemudian, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan untuk pertolongan lebih lanjut.
"Sampai di UGD dinyatakan meninggal," jelasnya.
Untuk sementara jenazah korban dititipkan di RSUD Tabanan. Keluarga rencananya membawa jenazah MPLM ke tempat asal kedua orang tuanya di Desa Taman, Kecamatan/Kabupaten Bangli.
"(Waktunya) masih dikoordinasikan dengan pihak adat di tempat asalnya," pungkas Srinada.
(irb/bir)