Gempa berkekuatan magnitudo 5,0 dan magnitudo 5,2 mengguncang Bali, Senin (10/4/2023). Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut getaran gempa terasa daerah Kuta, Denpasar, Karangasem, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB) meliputi Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, hingga Sumbawa Barat.
BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,9 dan M 5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,66Β° LS 115,09Β° BT dan 9,66Β° LS 115,12Β° BT.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 86 kilometer (Km) arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 49 Km dan 50 Km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Senin pagi.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Juga dirasakan di daerah Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
Hingga pukul 08.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tutupnya.
(nor/hsa)