Terjadi 14 kebakaran di Jembrana dalam tiga bulan terakhir. Kejadian tersebut disebabkan berbagai faktor dengan kerugian total mencapai miliaran rupiah.
Lokasi kebarakan tersebut tersebar di seluruh kecamatan ke Jembrana, terkecuali Melaya. Lima kejadian terjadi di Kecamatan Jembrana, tiga di Kecamatan Negara, dan tiga di Kecamatan Mendoyo. Sementara itu, tiga kejadian juga terjadi di Kecamatan Pekutatan.
Baca juga: Jembrana Kekurangan Mobil Damkar |
Yang paling parah terjadi pada Februari di Pasar Tradisional Lelateng, Kecamatan Negara, yang mengakibatkan kerugian lebih dari Rp 1 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan bahwa penyebab kebakaran bervariasi. Di antaranya korsleting listrik, kebocoran tabung gas, hingga pembakaran sampah.
"Rata-rata kejadian kebakaran di Jembrana setiap bulannya mencapai tujuh kali, sehingga perlu menjadi evaluasi kita bersama, bagaimana pencegahannya agar dapat diminimalisir," ungkap Leo kepada detikBali, Kamis (6/4/2023).
Leo mengimbau warga untuk berhati-hati dan teliti memperhatikan kualitas jaringan listrik rumah mereka. Demikian pula saat menggunakan kompor gas, karena warga cenderung lupa mematikan setelah memasak.
"Hindari menghubungkan jaringan listrik karena hal ini dapat memicu kebakaran. Selain itu, pengawasan terhadap anak-anak saat bermain api juga penting," papar Leo. Bermain api di tanah kosong, lanjut Leo, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kebakaran.
Untuk mendukung operasional, Satpol PP Jembrana menerima satu unit armada pemadam kebakaran baru. Dengan demikian, jumlah armada damkar Jembrana kini berjumlah lima unit, namun tiga dalam kondisi rusak sehingga tidak maksimal dalam beroperasi.
"Kami miliki tujuh armada di antaranya lima armada damkar, dua armada tangki, namun dua saat ini masih di bengkel untuk diperbaiki," tandas Leo.
(efr/hsa)