Maestro Lukis Gunarsa Rekam Kekaguman dalam 'Jokowi di Pasar Tradisional'

Denpasar

Maestro Lukis Gunarsa Rekam Kekaguman dalam 'Jokowi di Pasar Tradisional'

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 28 Mar 2023 10:15 WIB
Lukisan bertajuk Mr. Jokowi in Traditional Market karya maestro Nyoman Gunarsa di Griya Santrian Gallery Sanur, Denpasar, Bali pada Senin (27/3/2023). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Lukisan bertajuk 'Mr. Jokowi in Traditional Market' karya maestro Nyoman Gunarsa di Griya Santrian Gallery Sanur, Denpasar, Bali pada Senin (27/3/2023). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Lukisan bertajuk 'Mr. Jokowi in Traditional Market' karya maestro Nyoman Gunarsa mencuri perhatian dalam pameran 'In Honor of Nyoman Gunarsa' di Griya Santrian Gallery Sanur, Denpasar, Bali. Pameran tersebut digelar sejak 24 Februari-31 Maret 2023.

Manager Galeri Made Dollar Astawa (51) menerangkan almarhum Nyoman Gunarsa semasa hidupnya mengagumi sosok Presiden Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi tersebut.

"Dari penuturan istrinya (Indrawati), Pak Nyoman Gunarsa ini sangat mengagumi sosok Pak Jokowi yang betul-betul memiliki jiwa merakyat dan peduli pada rakyat kecil. Dengan kagumnya kepada sosok Pak Jokowi, beliau tertarik untuk mendokumentasikan kegiatan Pak Jokowi lewat karyanya," katanya ditemui detikBali, Senin (27/3/2023) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya melahirkan satu karya mengenai kegiatan Jokowi, Nyoman Gunarsa pun tercatat telah menciptakan 10 lukisan dengan Jokowi sebagai bintang utama dalam karya tersebut. Satu lukisan Jokowi disimpan di Istana, dua lukisan disimpan Susi Pudjiastuti, satu lukisan disimpan Seknet (Sekretariat Negara), dan sisanya di museum Nyoman Gunarsa.

"Misalnya kegiatan Pak Jokowi ketika turun ke pasar, makan gudeg di pasar, blusukan, dan Pak Jokowi mendalang," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan, Jokowi sendiri beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke Museum Seni Lukis Klasik Bali Nyoman Gunarsa, Klungkung, Bali.

"Saya pikir Pak Jokowi juga bangga karena Pak Nyoman Gunarsa adalah satu-satunya seniman yang mendokumentasikan kegiatan Pak Jokowi. Kami dari Santrian sendiri merasa layak melakukan pameran ini," akunya.

Ia pun mengaku secara pribadi kagum dan luar biasa akan 17 karya Nyoman Gunarsa yang ditampilkan di Griya Santrian Gallery Sanur. Tujuannya agar dapat mengobati kerinduan masyarakat kepada Nyoman Gunarsa melalui karyanya.

"Sebagai masyarakat insan seni, penikmat dan pemerhati seni hal-hal seperti inilah yang dapat kami lakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap seorang pahlawan seni rupa," tuturnya.

Ia berharap melalui pameran tersebut, para generasi muda dapat terinspirasi dan dapat mengingat jejak-jejak karya dari Nyoman Gunarsa.

Sosok dan Profil Nyoman Gunarsa

Maestro lukis Bali I Nyoman Gunarsa. (Kemendikbud)Maestro lukis Bali I Nyoman Gunarsa. (Kemendikbud) Foto: Maestro lukis Bali I Nyoman Gunarsa. (Kemendikbud)

Nyoman Gunarsa meninggal dunia pada Minggu (10/9/2017). Sejak awal, gaya lukisan Nyoman Gunarsa cenderung ekspresionis kemudian berkembang dari tema keseharian masyarakat Bali tradisional, abstraksi sesaji, deformasi aringgit, dan gerak penari.

Nyoman Gunarsa juga meramu gaya tersebut dengan imajinasi yang diasah dari konsistensinya mendalami kesenian Bali sehingga melahirkan karya dengan 'gaya Gunarsa' yang sangat terkenal.

Sepanjang karier sebagai perupa,NyomanGunarsa dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian dan pengembangan seni serta memfasilitasi berbagai kegiatan budaya. Di sisi lain,Indrawati menuturkan suaminya merupakan pribadi yang sangat dicintai banyak orang dan menjadi guru bagi semua kalangan.

"Pak Nyoman Gunarsa juga memiliki banyak gagasan cemerlang dan mendedikasikan dirinya untuk kemajuan kebudayaan secara luas. Hingga kini kami sangat kehilangan sosok seperti beliau," akunya.

Ia menuturkan Nyoman Gunarsa tercatat pernah berpameran di berbagai negara. Seperti Malaysia, Australia, Belanda, Jepang, Singapura, Perancis, dan juga sempat memiliki galeri di Amerika Serikat.

Menurutnya, sejumlah karya Nyoman Gunarsa terangkum dalam buku Color of Nyoman Gunarsa (1993), Nyoman Gunarsa (1995) dan Nyoman Gunarsa Moksa (2004).

Selain itu, sejumlah karyanya terpilih menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia sekaligus koleksi negara. Di antaranya Calon Arang (1968), Balinese Offerings (1981), hingga Open Ceremony IV (1973).

"Ia membangun Museum Seni Lukis Klasik Bali Nyoman Gunarsa pada 1990 dan diresmikan Mendikbud Wardiman Djojonegoro pada 1994. Museum ini memiliki ribuan koleksi berupa lukisan klasik Bali dan seni rupa modern, patung, keris, dan berbagai barang seni yang tak ternilai harganya," sebutnya.

Kemudian, kata Indrawati, Nyoman Gunarsa pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Museum Bali (Himusba) periode 2000-2011 dan memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi permuseuman.

Antara lain, menerbitkan dokumentasi tentang museum di Bali dalam sebuah buku 'The Treasure of Bali' dan publikasi jurnal permuseuman 'Musea'.

"Selain itu, ia juga mencurahkan pikiran bagi revitalisasi museum agar menjadi laboratorium kebudayaan dan sumber pengetahuan tentang peradaban bangsa dari masa ke masa," imbuhnya.




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads