Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar menargetkan paling tidak melakukan delapan kali sidak kudapan serta takjil selama bulan Ramadan 2023. Titik pelaksanaannya meliputi seluruh kabupaten/kota di Bali, kecuali Buleleng dan Jembrana.
"Sudah kami mulai dari Jumat kemarin di Pasar Batan Kendal. Rencananya hari ini akan ada sidak di Pasar Legian, Badung" ungkap Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM di Denpasar Ni Putu Ekayani, Senin (27/3/2023). Pada April nanti, akan dilakukan sidak di seluruh kabupaten/kota, kecuali Jembrana dan Buleleng.
Selama ini, ia menyasar pusat penjualan takjil.Meski demikian, jika ditemukan kudapan dan takjil yang mencurigakan di pinggir jalan, maka langsung disidak dan dilakukan pengujian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait sidak takjil di Pasar Batan Kendal, Denpasar, sedang dilakukan pengujian pada beberapa kudapan, seperti es buah, es mutiara, kebab, pepes ikan, hingga kerupuk ikan.Adapun alat yang digunakan dalam pengujian, di antaranya rapid tes kit untuk boraks, formalin, dan rhodamin.
"Selama ini kami mulai jarang menemukan pewarna tekstil pada makanan, tidak menggunakan bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan pewarna rhodamin B," katanya kepada detikBali. Ia mengaku salut kepada pedagang yang sudah sadar menggunakan pewarna makanan alami dan memiliki ada izin edar BPOM.
Ekayani menyebutkan ciri-ciri kudapan yang menggunakan bahan berbahaya, yakni memiliki warna cerah merona dan berpendar atau silau saat terkena sinar.
Jika ditemukan kandungan berbahaya, makanan tersebut akan disita. Lalu, akan ditelusuri lokasi supplier untuk pendalaman. "Tapi, kalau (kudapan) dikembalikan, kepala pasar harus menjamin bahwa akan diamankan oleh pasar dan disimpan di gudang mereka. Kalau mau dikembalikan silahkan ke supplier-nya, tapi kami akan ikuti (ke supplier) untuk melakukan pemusnahan," sebutnya.
Ekayani juga mengingatkan masyarakat agar memperhatikan tempat membeli. "Belilah di tempat yang memang higienis sanitasinya terjaga," ungkapnya.
Selain itu, pedagang juga diimbau untuk menggunakan celemek, tutup kepala, hingga masker ketika berjualan."Harus ada tempat sampah berpenutup di samping dia berjualan karena itu sangat penting dalam menghindari pencemaran biologi. Selain itu harus ada area cuci tangan apabila bisa makan di tempat," kata Ekayani.
Apabila menawarkan kudapan yang sifatnya bisa dibawa pulang, maka pedagang diimbau untuk menyediakan kantong yang layak, dan meletakkan kudapan secara bersih dan tertutup.
(efr/gsp)