.webp)
Kondisi jalanan di Kabupaten Badung yang semakin padat membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Badung putar otak merancang skema penanganan kemacetan. Penanganan kemacetan dengan strategi pemasangan 41 area traffic control system (ATCS).
Dari 41 yang ditargetkan terpasang, sudah terealisasi di 38 simpang saat ini. KepalaDishub Badung Anak Agung RaiYuda Darma menerangkan juga menerapkan manajemen lalu lintas.
Salah satu upayanya dengan menerapkan larangan parkir di badan jalan sekitar titik kemacetan. Sehingga tidak mengurangi lebar efektif jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, saat ini upaya yang perlu dilakukan adalah mengatur lampu lalu lintas antara simpang yang berdekatan untuk mengurangi waktu tunda dan antrean kendaraan. Termasuk mengoptimalkan lampu lalu lintas melalui ruang kontrol ATCS.
"ATCS bisa diatur oleh petugas Dishub Badung dari jarak jauh. Sehingga apabila terpantau penumpukan kendaraan di salah satu persimpangan, maka durasi lampu lalu lintas disesuaikan," jelas Rai Yuda Darma, Jumat (24/3/2023).
Berdasarkan catatan Dishub Badung, kemacetan terjadi di lima kecamatan. Yakni Mengwi, Abiansemal, Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan. Paling padat di Kuta Utara dengan 20 lebih titik kemacetan.
Menurutnya penanganan macet di Badung sudah direncanakan bersama beberapa instansi. Skema pengaturan lalin di sejumlah titik rawan sudah dipetakan, bahkan sudah dibahas dalam rapat koordinasi bersama Dinas PUPR Badung.
Dalam rapat itu juga, Dishub Badung memaparkan beberapa faktor pemicu kemacetan di Badung. Misalnya kemacetan yang berawal dari padatnya volume kendaraan hingga kondisi jalan.
Pengendara juga dinilai kurang disiplin dengan mencoba menerobos lampu merah sehingga kendaraan di simpang jadi terkunci. "Upaya penting juga untuk kasus kemacetan di Badung itu kami berupaya kurangi sumber hambatan kendaraan untuk memperkecil tingkat gangguan kelancaran kendaraan," sebutnya.
(nor/efr)
