.webp)
Ribuan warga membanjiri Pantai Rambutsiwi di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Kamis (23/3/2023) pagi. Warga berdatangan untuk merayakan Ngembak Geni yang menandakan Hari Suci Nyepi telah berakhir.
Pantauan detikBali, kebanyakan warga datang bersama sanak keluarga. Ada pula yang membawa hewan peliharaannya. Beberapa dari mereka juga membawa bekal dan menggelar tikar di sepanjang pantai yang berpasir hitam ini.
Salah satu pengunjung, I Komang Yana Adi Putra, menyebut Pantai Rambutsiwi selalu menjadi pilihan untuk merayakan Ngembak Geni setelah Nyepi. Kali ini, dia datang bersama keluarga serta teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Parkir juga sangat luas serta ombak cukup bersahabat, jadi aman kalau mau mandi di pantai. Namun tetap dalam pengawasan orang dewasa," kata Yana.
Selain untuk berwisata, sejumlah anggota sekaa teruna di desa setempat juga tampak membawa ogoh-ogoh yang diarak keliling desa saat malam pengerupukan atau sehari sebelum Nyepi. Ogoh-ogoh tersebut selanjutnya dibakar di pantai saat Ngembak Geni.
Kedatangan ribuan pengunjung membuat para pedagang di Pantai Rambutsiwi kecipratan rezeki. Salah satu pedagang, Putu Diantari mengaku langsung membuka warungnya begitu Nyepi berakhir. "Saya sudah mulai buka sejak pukul 07.00 Wita dan berjualan sampai pukul 19.00 Wita," ujarnya.
Menurut Diantari, Pantai Rambutsiwi selalu ramai saat hari Ngembak Geni. Puncak kunjungan biasanya terjadi pada pukul 08.00 Wita hingga siang hari.
"Memang Pantai Rambutsiwi menjadi tempat pilihan masyarakat untuk Ngembak Geni, bahkan ada yang datang dari jauh. Kami sangat bersyukur dengan ramainya pengunjung," imbuhnya.
(iws/gsp)
