Pengerupukan Berdarah di Denpasar: Adu Pandang Berujung Nyawa Melayang

Round Up

Pengerupukan Berdarah di Denpasar: Adu Pandang Berujung Nyawa Melayang

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 23 Mar 2023 09:06 WIB
ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi penusukan (Foto: detik)
Denpasar -

Pawai ogoh-ogoh saat malam Pengerupukan atau sehari sebelum Hari Suci Nyepi pada Selasa (21/3/2023) diwarnai insiden berdarah. Nyawa I Putu Eka Astina tak tertolong setelah ditusuk menggunakan senjata tajam saat menonton pawai ogoh-ogoh di Jalan Veteran, Denpasar, Bali.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Mikael Hutabarat menuturkan peristiwa tersebut bermula dari masalah sepele. Ketika itu, Eka sempat beradu pandang dengan I Dewa Gede Raka Subawa yang turut berada di tengah-tengah lautan manusia untuk menonton ogoh-ogoh.

Eka yang tersinggung langsung melampiaskan kekesalannya kepada Raka dengan melempar botol. Tak hanya itu, pria 40 tahun itu juga sempat menghajar Raka yang hendak berusaha kabur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat pertikaian tersebut, rekan Raka bernama Gede Santiana Putra berinisiatif membantu temannya itu dengan menghajar Eka. Santiana menggunakan gagang gunting untuk menusuk Eka.

"Teman pelaku (Santiana) langsung mendorong dan memukul korban (Eka). Lalu, pelaku menusuk korban ke arah kaki, dada, dan perut," tutur Mikael dalam keterangan tertulis, Rabu (22/03/2023).

ADVERTISEMENT

Mikael menjelaskan Santiana dibekuk di Jalan Kenyeri, Denpasar, tak lama setelah penusukan itu. Ia menduga pertengkaran berujung penusukan itu disebabkan Santiana merupakan mantan anak buah Eka saat menjadi anggota sebuah organisasi masyarakat.

"Kami mendapat informasi kedua pelaku berada di sekitar Jalan Kenyeri dan Tim Resmob Polresta Denpasar menuju lokasi untuk menangkap kedua terduga pelaku," kata Mikael.

Untuk diketahui, kawasan Jalan Veteran yang tak jauh dari patung Catur Muka Kota Denpasar dipenuhi lautan manusia yang antusias menyaksikan pawai ogoh-ogoh saat malam Pengerupukan, Selasa lalu. Mereka yang menonton ogoh-ogoh bukan hanya warga lokal, tetapi juga wisatawan domestik dan mancanegara.

Sejumlah warga dilaporkan mengalami kelelahan hingga lemas, bahkan sampai ada yang pingsan saat menyaksikan pawai ogoh-ogoh di kawasan Catur Muka Denpasar. Mereka lemas dan pingsan diduga akibat berdesakan.




(iws/BIR)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads