Nyepi tak menghentikan operasional Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr I.G.N.G Ngoerah. Instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit itu beroperasi 24 jam.
Sebanyak 26 pasien dilarikan ke rumah sakit yang terletak di Denpasar itu sejak pagi hingga pukul 13.00 Wita, Rabu (22/3/2023). "Untuk sakitnya sendiri beda-beda, seperti bedah anak (anak jatuh di rumah) dan obgyn," tutur Kepala Sub Humas RSUP Ngoerah I Ketut Dewa Kresna, kepada detikBali pada Rabu (22/3/2023).
Menurut Dewa Kresna, selain IGD, layanan yang masih beroperasi adalah rujukan. "Rujukan tetap jalan kalau diperlukan selama Nyepi," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nyepi di RSUP Ngoerah |
Pekerja medis RSUP Ngoerah masuk pada pukul 04.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita Kamis (23/3/2023) besok. Jam kerja itu disesuaikan karena ada peringatan Nyepi. Para tenaga medis itu juga patuh pada aturan Nyepi.
Sejumlah keluarga pasien terlihat hilir-mudik di rumah sakit yang dulu bernama RSUP Sanglah itu. Ada yang tengah mencari sarapan maupun mengobrol dengan teman atau keluarga pasien lainnya.
Baca juga: Suasana Nyepi di Bali |
Sejumlah pasien juga terlihat duduk di depan bangsal. Mereka keluar dari kamar sambil menarik infus yang masih nempel di tangan.
Pegawai RSUP Ngoerah seperti petugas kebersihan juga sibuk membersihkan lantai, pintu, tempat sampah, dan fasilitas lainnya. Adapun tenaga kesehatan yang bertugas terlihat mondar-mandir untuk memeriksa pasien rawat inap.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Bali meminta IGD dan layanan rawat inap di rumah sakit pemerintah maupun swasta tetap buka selama Nyepi. "IGD dan instalasi rawat inap di setiap wilayah tetap beroperasi secara optimal dengan memperhatikan sumber daya di di masing-masing RS," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Gede Anom, Senin (20/3/2023).
(gsp/irb)