Prancis Kirim Kapal Mobula 8 untuk Bersihkan Sampah Perairan Bali

Prancis Kirim Kapal Mobula 8 untuk Bersihkan Sampah Perairan Bali

Nuranda Indrajaya - detikBali
Senin, 20 Mar 2023 21:56 WIB
Plt. Asdep Keamanan dan Ketaganan Maritim Kemenko Marves, Helyus Komar (kanan) dan Staf Ahli Kemenko Marves Bidang Sosio-Antropologi Basilio D. Araujo.
Foto: Plt. Asdep Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Marves, Helyus Komar (kanan) dan Staf Ahli Kemenko Marves Bidang Sosio-Antropologi Basilio D. Araujo. (Nuranda Indrajaya/detikBali)
Denpasar -

Pemerintah Prancis melalui Seacleaner mengirimkan sebuah kapal pembersih sampah laut. Bali berkesempatan menjadi yang pertama kali merasakan. Kapal tersebut bernama Mobula 8.

"Kalau di dalam MoU rencana ada tiga, pertama di Bali, yang kedua nanti Labuan Bajo, yang ketiga nanti Raja Ampat. Tapi nanti bisa berkembang, sekarang ini seperti itu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asdep Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Marves Helyus Komar, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (20/3/2023) sore.

Bali mendapat kesempatan pertama menjajal Mobula 8 lantaran dianggap sebagai citra Indonesia di mata dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena (Bali) mukanya Indonesia, semua turis segala macam, event-event internasional semua ada di Bali. Kami ingin menyampaikan pada dunia kalau kita, pemerintah Indonesia sangat concern pada kebersihan laut. Makanya dipilih di Bali," tuturnya lagi.

Dalam pengoperasiannya, Helyus menjelaskan, Seacleaner menunjuk beberapa perwakilan untuk pengelolaan sampah.

ADVERTISEMENT

"Kalau sampah kiriman untuk yang kecil-kecil bisa. Kalau untuk yang besar mungkin nanti. Untuk sampah yang di permukaan bisa dengan alat ini," terang Helyus.

Ia menambahkan, Mobula 8 saat ini belum bisa menjangkau semua perairan Pulau Dewata karena area yang ter-cover baru dua yakni Badung dan Denpasar.

"Tapi ini bisa berkembang tergantung kebutuhan, tergantung kesepakatan," terang Helyus.

Sementara itu, Staf Ahli Kemenko Marves Bidang Sosio-Antropologi Basilio D. Araujo menyebut Mobula 8 akan beroperasi di Bali selama satu tahun.

"Di Bali mungkin kapal ini tinggal di sini selama satu tahun. Nanti mereka akan proses, terus akan melakukan kegiatan pembersihan sampah dengan kerja sama dengan LSM lokal di Bali," ungkap Basilio.

Basilio menambahkan, menumpuknya sampah kiriman di perairan Bali disebabkan karena faktor alam.

"Sebagaimana yang kita ketahui memang Bali merupakan alur di mana pada musim tertentu akan ada arus yang datang dari Sulawesi. Artinya semua kiriman sampah dari Jawa, Sulawesi akan masuk ke sini sampai ke Labuan Bajo kemudian tembus ke Kutub Selatan," jelas dia.




(hsa/nor)

Hide Ads