Suntik mati televisi (TV) analog di Bali dipastikan mundur lagi. Senin (20/3/2023) besok, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mematikan TV analog hanya di Banjarmasin dan sekitarnya.
Sebelumnya, Banjarmasin, Bali, dan Palembang ini masuk dalam wilayah siaran yang dilakukan migrasi TV analog ke digital pada 20 Maret. Namun rupanya hanya Banjarmasin yang berada di wilayah siaran Kalimantan Selatan-1 yang tetap sesuai jadwal.
Direktur Penyiaran Ditjen Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia, mengatakan berdasarkan koordinasi dengan pemerintah daerah, lembaga penyiaran, dan stakeholder terkait disepakati bahwa besok pelaksanaan ASO hanya dilakukan di Kalimantan Selatan-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 20 Maret 2023 pukul 24.00 waktu setempat di wilayah Selatan-1 (dilakukan penghentian siaran TV analog dan digantikan TV digital)," ujar Gery seperti dikutip dari detikINET, Minggu (19/3/2023).
Sebagai informasi, wilayah siaran Kalimantan Selatan-1 ini terdiri dari dua kota dan tiga kabupaten, yakni Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Barito Kuala.
Adapun persoalan pelaksanaan ASO di Banjarmasin dan sekitarnya dilakukan lebih dulu, karena distribusi set top box TV digital gratis di wilayah tersebut sudah di atas 90%. Sedangkan di Bali dan Palembang masih di bawah 90%.
Gery mengungkapkan pemerintah sudah memutuskan penghentian siaran TV analog wilayah Bali dan Palembang akan dilakukan 31 Maret.
"Perkiraan distribusi STB pada 20 Maret 2023, Bali 80%, Banjarmasin 95%, dan Palembang 87%. Distribusi STB yang sudah memenuhi kriteria minimal 90%. Sedangkan, besok hanya Banjarmasin, lalu Bali dan Palembang baru selesai 31 Maret," kata Gery.
"Atas masukan dari pemda dan stakeholder disepakati pada 20 Maret 2023 ASO hanya di Banjarmasin, sedangkan Bali dan Palembang di 31 Maret 2023," sambungnya.
Penundaan suntik mati TV analog untuk Bali sudah terjadi beberapa kali. Awalnya dijadwalkan pada April 2022, kemudian ditunda hingga November 2022. Namun, berikutnya jadwal penghentian siaran analog untuk Bali ditunda lagi pada 20 Maret. Kini, diperpanjang lagi hingga 31 Maret.
481 STB di Tabanan Belum Terdistribusi
Proses distribusi set top box (STB) kepada masyarakat yang tidak mampu di Tabanan terus dikebut.
Sampai dengan Selasa (14/3/2023), dari 2.398 unit STB yang dialokasikan di Tabanan, sebanyak 481 unit belum terdistribusikan. Ini dikarenakan, petugas dari vendor yang ditunjuk Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) belum berjumpa langsung dengan warga yang tercatat sebagai penerimanya.
"Kami sih menargetkan hari ini sudah selesai (distribusi). Jadi masih ada waktu untuk menyisir warga yang masih tercecer (belum menerima STB)," jelas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tabanan I Putu Dian Setiawan, Rabu (15/3/2023).
Menurut Dian Setiawan, sejatinya tidak ada kendala yang berat dalam proses pendistribusian STB di Tabanan. Sehingga jumlah STB yang tersebar saat ini sudah mencapai 1.917 unit atau sekitar 80 persen dari alokasi.
"Masalah di lapangan, ada warga yang belum didatangi ke rumahnya, tapi tidak ada. Mungkin karena sedang bekerja di sawah atau ladang pada siang harinya. Sehingga strateginya sekarang, ditemui pada malam hari," ungkap mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan ini.
Soal kendala jarak, sambungnya, di Tabanan relatif tidak menjadi persoalan sama sekali. Karena rumah warga yang menjadi sasaran penerima STB rata-rata mudah terjangkau.
"Terkecuali ada beberapa tempat seperti di Kecamatan Pupuan atau Penebel yang tempat tinggal warganya agak jauh sehingga petugasnya balik pada malam hari," pungkasnya.
Penyaluran STB Buleleng Baru 15 Persen
Penyaluran set top box (STB) di Kabupaten Buleleng, Bali hingga 6 Maret 2023 baru mencapai 15 persen. Koordinator Vendors STB Kementerian Komunikasi dan Informatika Judi Sumilat menuturkan sebanyak 4.351 STB segera didistribusikan di Buleleng.
"Jadi, sepuluh hari ke depan pendistribusian STB ini harus dituntaskan," katanya, Selasa (7/3/2023).
Camat Busungbiu Gede Kurniawan menuturkan pemberian STB ini bisa mengurangi beban masyarakat Busungbiu yang tidak mampu. Dia berharap pemberian STB itu bisa lebih merata karena masih ada empat desa di kecamatan itu yang belum mendapat bantuan STB antara lain Desa Titab, Pelapuan, Sepang, dan Subuk.
Kecamatan Busungbiu memiliki 15 desa, tapi yang mendapatkan bantuan STB hanya 11 desa. Total STB yang akan diberikan mulai Rabu (8/3/2023) mencapai 347 unit.
"Kami sudah ditarget 10 hari pemasangan harus sudah selesai. Ya maksimal di tanggal 18-19 (Maret 2023) harus sudah tuntas pendistribusiannya," ungkap Gede Kurniawan.
7.373 STB di Denpasar Masih 'Mangkrak'
Sebanyak 1.912 set top box (STB) didistribusikan di Kota Denpasar, Bali sejak Januari 2023 sampai Selasa (7/3/2023). STB yang dibagikan itu berasal dari Viva Group sebanyak 892 unit di Kecamatan Denpasar Timur serta SCTV, Indosiar, dan SCM EMTEK (1.020) di Denpasar Utara.
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Denpasar Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya menuturkan penerima bantuan STB adalah rumah tangga miskin. "Terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos (Kementerian Sosial)," tuturnya, Selasa.
Sanjaya menerangkan kriteria lain penerima bantuan STB adalah memiliki televisi analog. Penerima bantuan juga tinggal di lokasi siaran TV digital.
Sanjaya menerangkan di Denpasar kini ada 7.373 STB yang belum dibagikan. STB itu berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan penyelenggara multiplexing (mux) atau televisi swasta.
Sanjaya menerangkan batas pendistribusian STB di Denpasar hingga 25 Maret 2023. Adapun suntik mati TV analog atau atau Analog Switch Off (ASO) di Bali akan berlaku pada 20 Maret mendatang.
"Dinas Kominfo Kota Denpasar tetap mensosialisasikan ASO ke masyarakat agar mempersiapkan secara mandiri STB bagi masyarakat yang mampu," tutur Sanjaya. Dinas Kominfo juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo serta TV swasta terkait penyaluran STB untuk warga tidak mampu.
(hsa/gsp)