Hari Arsitektur Indonesia, Sejarah-Arsitek Peraih Penghargaan Internasional

Nasional

Hari Arsitektur Indonesia, Sejarah-Arsitek Peraih Penghargaan Internasional

Ni Kadek Ratih Maheswari - detikBali
Sabtu, 18 Mar 2023 02:35 WIB
Pura Beji di Dusun Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, tampak megah. Arsitektur dan ukirannya memanjakan mata.
Arsitektur Pura Beji di Dusun Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, megah dan memanjakan mata. Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali
Bali -

Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap tanggal 18 Maret setiap tahunnya. Arsitektur memiliki peran penting dalam mengindikasikan suatu peradaban dan keunikan suatu daerah. Arsitektur berkembang seiring perkembangan zaman dan lahirnya arsitek-arsitek muda dan berbakat.

Oleh karena itu, arsitek memiliki jasa besar dalam merepresentasikan perkembangan pembangunan di Indonesia. Hari Arsitektur Indonesia sendiri tercatat sebagai tanggal penting nasional di Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Sejarah Arsitektur

Dilansir dari berbagai sumber, istilah arsitektur mulai diperkenalkan pada abad satu sebelum masehi melalui buku berjudul "De Architectura" oleh Marcus Vitruvius Pollio (88 SM - 26 SM), yang dikenal sebagai Bapak Arsitektur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Segala hal tentang bangunan atau arsitektur sudah ada sejak generasi pertama manusia, tetapi hanya sebatas pengertian mengenai perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Hingga kini, ilmu arsitektur tersebut telah berkembang karena kontribusi dari arsitek-arsitek andal.

ADVERTISEMENT

Khususnya di Indonesia, banyak arsitek yang karyanya sudah dikenal secara internasional. Atas hasil karya yang nyata dan fungsional disertai dengan sentuhan seni dan kreativitas, arsitek-arsitek Indonesia ini patut diapresiasi.

Tanggal 18 Maret setiap tahun diperingati sebagai Hari Arsitektur Indonesia untuk menghargai serta mengapresiasi karya-karya dari arsitek Indonesia. Meskipun tidak ditetapkan sebagai hari libur Nasional, tanggal 18 Maret termasuk dalam hari penting yang tercatat di Perpusnas Indonesia.

Akan lebih baik lagi jika momen ini dimanfaatkan sebagai ajang untuk menggali potensi-potensi arsitek muda Indonesia, agar dapat dibina menjadi arsitek hebat dan berbakat di masa mendatang.

Organisasi Arsitek di Indonesia

Indonesia memiliki organisasi khusus arsitek yang dikenal dengan nama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). IAI berdiri secara resmi pada 17 September 1959 di Bandung. Saat ini, IAI sudah beroperasi selama 48 tahun dan beranggotakan lebih dari 11.000 arsitek di seluruh Indonesia.

IAI aktif menjembatani kegiatan-kegiatan nasional melalui keanggotaannya dengan organisasi arsitek internasional, seperti Arcasia (Architects Regional Council of Asia) sejak tahun 1972, UIA (Union Internationale des Architects) sejak 1974, dan termasuk salah satu pendiri dari AAPH (Asean Association Planning and Housing).

Kiprahnya dalam negeri, IAI bermitra dengan pemerintah dan aktif bergabung dengan asosiasi dari profesi lain sebagai anggota dalam Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dan Forum Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi.

Arsitek Ternama di Kancah Internasional

Indonesia memiliki talenta-talenta membanggakan di bidang arsitek yang telah mengharumkan Indonesia di mata dunia melalui karya-karyanya. Berikut beberapa karya arsitek Indonesia yang menyabet penghargaan internasional.

1. A Living Organism - Nabila Larasati Pranoto

A Living Organism karya Nabila Larasati Pranoto terinspirasi dari keprihatinan terhadap global warming. Melalui karya ini, Nabila berhasil memperoleh penghargaan bidang arsitektur lingkungan oleh Jacques Rougerie Foundation, Perancis, dengan menyabet gelar Coup de Coeur Award dalam kategori Architecture and Sea Level Rise.

2. The Twin House - DELUTION

The Twin House dari DELUTION mendapatkan penghargaan dari Cdi Amerika Serikat, sekaligus menjadi karya terpopuler dalam kategori Architecture + Living Small.

3. Dancing Mountain House - Budi Pradono

Dancing Mountain House karya Budi Pradono berhasil menyabet berbagai penghargaan dalam ajang Arcasia Architecture Awards (AAA) pada 2016. Proyek ini disebut sebagai proyek residensial terbaik se-Asia dengan konsep yang menarik, yakni borderless home atau rumah tanpa sekat.

4. Dra House - D-Associates

Sama seperti Budi Pradono, Dra House karya D-Associates juga mendapat penghargaan internasional dari Arcasia Architecture Awards dalam kategori Perumahan Individu Bukan Keluarga. Proyek ini memiliki perpaduan estetika, modern, dan alam Bali.

5. OBI Great Hall - Andry Widyowijatnoko

Karya arsitek Indonesia ini berhasil memperoleh nominasi dalam Arcasia Award 2016 dalam kategori Public Amenity/Institutional Building.

6. Microlibrary Warak Kayu - SHAU

Microlibrary Warak Kayu karya SHAU merupakan bangunan dengan visi meningkatkan pendidikan Indonesia melalui sebuah bangunan. Karya ini menyabet penghargaan bergengsi dari Architizer A+ Awards 2020 untuk kategori Institutional-Libraries.

7. Elevation - Andra Matin

Maket Elevation dari Andra Martin menampilkan desain bangunan labirin tiga lantai yang menakjubkan. Karya ini berhasil dipamerkan dalam ajang bergengsi, yakni Venice Architecture Biennale di Italia pada Mei-November 2018.

8. Sekolah di Ruteng - SASO Architects

SASO Architects merupakan arsitek Indonesia yang berkeinginan memajukan daerah tertinggal di Indonesia. Melalui karya sosialnya di Ruteng, NTT, Ia menyabet penghargaan LafargeHolcim Awards untuk kategori Sustainable Construction pada tahun 2018.

9. Rumah Botol - Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu arsitek berprestasi Indonesia. Salah satu karyanya, yakni Rumah Botol yang terbuat dari 30 ribu botol bekas. Karya ini dikenal sebagai bangunan paling ramah lingkungan di Asia, bahkan mengalahkan Singapura, Hong Kong, dan beberapa negara lainnya.

10. Biophilic Boarding House - Andy Rahman Architect

Karya talenta muda Indonesia lain yang diakui internasional adalah Biophilic Boarding House karya Andy Rahman Architect. Karya ini berhasil masuk dua kategori penghargaan nasional, yakni finalis World Architecture Festival 2016 di Berlin dan nominasi Building of The Year 2017.

Itulah 10 karya arsitek nasional yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Karya-karya ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga sangat visioner dan fungsional untuk diaplikasikan.

Khususnya untuk menyesuaikan bangunan dengan perubahan lingkungan karena global warming. Oleh karena itu, jasa arsitek ini haruslah dihargai dan diapresiasi. Selamat Hari Arsitektur Indonesia!

Artikel ini ditulis oleh Ni Kadek Ratih Maheswari peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/irb)

Hide Ads