Beragam Respons Turis Asing soal Pelarangan Sewa Motor di Bali

Beragam Respons Turis Asing soal Pelarangan Sewa Motor di Bali

Triwidiyanti - detikBali
Selasa, 14 Mar 2023 08:41 WIB
Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023). Beberapa waktu terakhir,  warganet ramai membahas oknum turis asing yang berulah dan berkelakuan buruk di Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Denpasar -

Rencana pelarangan turis asing menyewa motor di Bali menimbulkan pro dan kontra. Ada turis asing yang setuju dengan rencana tersebut, tapi ada juga yang menolak.

Salah satu turis asal Finlandia, Kristo, mendukung rencana Gubernur Bali Wayan Koster yang melarang turis asing menyewa motor saat berlibur di Pulau Dewata. Menurut dia, banyak turis asing melanggar lalu lintas saat mengendarai motor seperti tidak menggunakan helm.

"Banyak yang berulah seperti mabuk, tidak pakai helm, dan itu berbahaya buat dirinya," tuturnya kepada detikBali, Senin (13/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kristo, turis asing asal Finlandia tertarik menyewa motor di Bali karena sangat menantang. Apalagi, di negaranya mereka tidak memiliki motor, sedangkan di Pulau Dewata mudah menyewa hingga membeli motor.

"Di sini jalanan sangat menantang dan trafik jalanan juga macet, tapi ini berbahaya. Jadi saya setuju jika dilarang (sewa motor)," ujar pria yang sudah dua bulan berlibur di Bali ini. Kristo pun lebih suka berjalan kaki dibandingkan naik motor.

ADVERTISEMENT

Mandy setali tiga uang. Perempuan asal Australia ini mendukung rencana pelarangan sewa motor untuk turis asing.

Menurut Mandy, wisatawan asing yang ingin mengendarai motor dan lama tinggal di Bali wajib memiliki lisensi mengemudi. Dia pun mengeklaim telah memiliki SIM karena sudah tinggal 10 tahun di Bali dan menjadi warga negara Indonesia (WNI).

"Saya tidak punya SIM Internasional, tapi saya punya SIM Indonesia," tuturnya.

Lain halnya dengan turis asal Prancis, Roman. Dia menolak rencana pelarangan turis asing sewa motor di Bali.

Menurut Roman, turis asing membutuhkan motor untuk bepergian di Pulau Dewata. "Saya tidak setuju, kami butuh sepeda (motor)," ujarnya.

Roman menyarankan agar pemilik rental motor memperketat aturan sewa bagi turis asing. Misalkan, penyewa wajib memiliki SIM Internasional.

Syahdan, saran tersebut dilanggar oleh Roman. Sebab, ia sendiri belum memiliki SIM Internasional tapi sudah menyewa motor untuk bepergian hingga Pantai Lovina, Buleleng.

Sebelumnya, Gubernur Koster melarang wisatawan asing menyewa maupun mengendarai motor saat pelesiran di Bali. Kebijakan itu ditempuh lantaran banyaknya turis asing yang berulah di jalan seperti mengendarai motor tanpa helm, tidak memiliki SIM, hingga menggunakan pelat nomor palsu.

"Jadi, para wisatawan harus bepergian, jalan menggunakan mobil-mobil dari travel. Tidak dibolehkan lagi menggunakan sepeda motor yang bukan dari travel agent," kata Koster saat konferensi pers di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Minggu (12/3/2023).




(nor/gsp)

Hide Ads