Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam mulia yang dinantikan umat muslim. Berdasarkan kalender Hijriah 2023 oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), tanggal 1 Sya'ban 1444 H bertepatan Rabu 22 Februari 2023. Maka dari itu malam Nifsu Sya'ban jatuh pada malam Selasa 7 dan 8 Maret 2023.
Salah satu amalan sunah yang dianjurkan dikerjakan di bulan Sya'ban adalah puasa. Dilansir dari laman jatim.nu.or.id, kesunahan puasa Sya'ban banyak disinggung di dalam hadis Nabi Muhammad SAW.
Seperti diriwayatkan dari Aisayh RA, ia berkata Rasulullah SAW sering berpuasa sehingga kami katakan: Beliau tidak berbuka. Beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: Beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya'ban. (Muttaqun 'Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam an-Nawawi dalam Al-Majmu; Syarhul Muhaddzab menjelaskan maksud tersebut adalah Rasulullah SAW sering berpuasa Sya'ban seluruhnya adalah berpuasa pada sebagian besarnya.
Jadwal Puasa Sya'ban
Puasa Sya'ban haram dilaksanakan bila dimulai pada tanggal 16. Terdapat hadis yang mengharamkan puasa pada separuh kedua bulan Sya'ban sebagai berikut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا اِنْتَصَفَ شَعْبَانَ فَلَا تَصُومُوا. رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, sungguh Rasulullah SAW bersabda: Ketika Sya'ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa. (HARI Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibny Majah).
Berdasarkan hadis tersebut, maka puasa haram dilakukan bila dimulai pada tanggal 16. Puasa Sya'ban harus dimulai sebelum tanggal tersebut, sejak tanggal 1 atau paling maksimal tanggal 15.
Untuk menjelaskan permasalahan ini secara detail, as-Sayyid al-Bakri menjelaskan tiga pengecualian keharaman puasa separuh kedua bulan Sya'ban sebagai berikut.
- Disambung dengan puasa pada hari-hari sebelumnya, meskipun dengan puasa tanggal 15 Sya'ban. Semisal orang puasa pada tanggal 15 Sya'ban, kemudian terus berpuasa pada hari-hari berikutnya, maka tidak haram.
- Bertepatan dengan kebiasaan puasa sebelumnya. Misal seseorang terbiasa berpuasa Senin Kamis atau puasa Daud, maka meskipun telah melewati separuh Sya'ban hukumnya tidak haram berpuasa.
- Merupakan puasa nazar atau puasa qadha', meskipun qadha dari puasa sunah. Bila demikian maka tidak haram. (Zainuddin bin Abdil Aziz al-Malibari, Fathul Mu'in pada I'aanatut Thaalibin (Beirut, Daarul Fikr), juz II, h. 273-274).
Keutamaan Puasa Sya'ban
Salah satu keistimewaan yang didapatkan orang yang melaksanakan puasa sunah Sya'ban adalah mendapat syafaat Rasulullah SAW kelak di hari kiamat. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatiz Zain fi Irsyadil Mubtadi-in berkata:
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: Puasa sunah yang ke-12 adalah pausa Sya'ban karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihayatiz Zain fi Irsyadil Mubtadi-in, (Bairut, Darul Fikr), h. 197).
Niat Puasa Sya'ban
Dikutip dari islam.nu.or.id, berikut bacaan niat puasa Sya'ban.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma sya'baana lillaahi ta'aala
Artinya: Saya niat puasa Sya'ban karena Allah ta'aalaa
Tata Cara Puasa Sya'ban
1. Berniat
Selain niat dalam hati, disunahkan pula mengucapkannya secara lisan. Sebagaimana puasa sunah lainnya, niat puasa Sya'ban dapat diucapkan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat).
Syaratnya belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu'in, juz II, h. 223).
2. Makan sahur
Utamanya makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan nafsu diri
Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala macam hawa nafsu yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan sebagainya.
4. Menjaga diri dari perbuatan dosa
Menghindari hal-hal yang dapat mengurangi atau membatalkan pahala puasa, seperti berkata kotor, menggunjing, dan segala perbuatan dosa lainnya.
5. Berbuka puasa
Diutamakan untuk segera berbuka puasa saat waktu maghrib telah tiba. Berikut merupakan doa buka puasa Sya'ban.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Latin: Allahuma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamarroohimiin
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".
Demikian informasi lengkap mengenai jadwal, keutamaan, dan niat berpuasa Sya'ban 2023. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Annisa Anggraeni peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka MSIB di detikcom.
(irb/irb)