Jenazah Ni Wayan Supini (44) tiba di Terminal Cargo Domestik, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 16.00 Wita. Supini merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Klungkung yang menjadi salah satu korban gempa Turki.
Suasana haru terasa saat petugas menandu jenazah Supini untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam mobil ambulans RS Bhayangkara Denpasar. Suami Supini, I Nyoman Ranten dan anak lanangnya, I Gede Krisna Adi Pratama Putra (20) turut naik ke mobil jenazah.
Sesekali Ranten dan anaknya terlihat mengusap-ngusap peti jenazah Supini. "Perasaan saya sangat sedih. Tapi saya bersyukur semuanya sudah dibantu," kata Ranten kepada awak media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ranten menjelaskan jenazah istrinya akan dimakamkan di setra atau kuburan Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung pada 10 Maret mendatang. Ia sekeluarga tidak menyiapkan upacara ngaben sebagaimana umumnya tradisi Hindu di Bali.
Menurut Ranten, kematian istrinya termasuk mati salah pati. "Sesuai pararem di desa kami, tidak diperbolehkan (ngaben) karena dianggap mati salah pati," tuturnya.
Ranten menambahkan jenazah Supini tidak langsung dibawa ke rumah duka di Banjarangkan, melainkan dititipkan di RSUD Klungkung. "Kami inapkan dulu di RSUD Klungkung karena di rumah masih ada upacara," imbuhnya.
Penjemputan jenazah oleh keluarga Supini difasilitasi oleh Polda Bali. Puluhan polisi mengawal ketat jalannya prosesi kedatangan jenazah.
Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengungkapkan duka cita terhadap keluarga korban gempa Turki. Ia menjelaskan Polda Bali diberi tanggung jawab untuk mengurus kepulangan jenazah korban mulai dari Jakarta hingga Bali dan meneruskannya ke keluarga di Klungkung.
"Kami mempersiapkan personel puluhan orang yang kemudian mengantar sampai tujuan di Klungkung," ungkap Irjen Jayan di Terminal Cargo Domestik.
Untuk diketahui, Supini berangkat ke Turki pada Juli 2022 untuk bekerja sebagai terapis. Supini ditemukan meninggal di bawah reruntuhan gedung apartemen di tempat tinggalnya di Diyarbakir setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) lalu.
(iws/gsp)