Warga Dusun Sumbersari, Desa Adat Sumbersari, Jembrana, menemukan dua anak jalak Bali di sebuah lahan pada Kamis (23/2/2023). Anak burung yang dilindungi itu ditemukan setelah pohon kelapa tumbang akibat hujan dan angin kencang.
Warga Dusun Sumbersari I Kade Tirtayasa menuturkan ia didatangi oleh orang yang melihat pohon kelapa tumbang. Di pohon itu terdapat sarang jalak Bali. "Sehingga kami langsung mendatangi lokasi," tuturnya Kamis (23/2/2023).
Tirtayasa kemudian memeriksa sarang jalak Bali itu dan menemukan ada anak jalak Bali di dalam pohon kelapa yang tumbang itu. Pria berusia 47 tahun tersebut langsung melaporkan temuan dua anak jalak Bali yang belum bisa terbang itu ke Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Dusun Sumbersari terletak bersebelahan dengan TNBB yang menjadi habitat burung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Tirtayasa, belum ada data pasti jumlah sarang jalak Bali di Desa Adat Banjarsari. Namun, hingga kini sudah ada lima sarang jalak Bali yang ditemukan. Di sarang itu juga terdapat anak burung yang dilindungi itu.
Kepala Balai TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan mengatakan populasi jalak Bali di alam liar saat ini sebanyak 560 ekor. "Populasi jalak Bali memang mengalami peningkatan, tidak hanya di dalam kawasan hutan, tetapi juga di kebun dan pemukiman warga," jelasnya.
Balai TNBB juga mengerahkan polisi hutan memperluas area pengawasannya hingga ke Banjar Sumbersari, Desa Adat Sumbersari. Bahkan, patroli digelar hingga ke kebun dan rumah warga setempat.
"Masyarakat juga sudah mengetahui dan menjaga kelestariannya, sehingga ketika ada anak burung jalak Bali belum bisa terbang jatuh ke tanah diselamatkan dan diserahkan kepada petugas," ujar Agus.
Sebelumnya, Desa Adat Sumbersari, akan menyiapkan aturan tertulis demi menjaga kelestarian jalak Bali. Sebab, burung yang dilindungi itu makin sering terlihat berada di kebun maupun permukiman warga Desa Adat Sumbersari.
(gsp/hsa)