Pembebasan Sandera KKB, Panglima TNI: Harus dengan Cara Persuasif

Denpasar

Pembebasan Sandera KKB, Panglima TNI: Harus dengan Cara Persuasif

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 22 Feb 2023 11:34 WIB
Panglima TNI Laksmana Yudo Margono meminta masalah KKB di Papua tidak dibesar-besarkan. Sebab, KKB hanya kelompok kecil preman.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Komplek Kesatrian Praja Raksaka, Kota Denpasar, Bali, Rabu (22/2/2023). Yudo menyampaikan akan menggunakan cara persuasif dalam pembebasan pilot Susi Air. Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali
Denpasar -

Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak bisa menggunakan cara militer untuk membebaskan pilot Susi Air, Captain Philips Max Mehrtens, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. TNI memilih cara persuasif.

"Kami tidak bisa menyelesaikan ini dengan cara militer yang langsung diserang," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono setelah olahraga bersama di Komplek Kesatrian Praja Raksaka, Kota Denpasar, Bali, Rabu (22/2/2023).

Menurut Yudo, saat ini Papua dalam situasi damai. Ia khawatir pembebasan pilot Susi Air dengan cara militer akan berdampak negatif pada keamanan warga Papua. "Jangan sampai masyarakat ini terdampak sehingga harus dengan cara persuasif," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudo menegaskan pembebasan Captain Philips dilakukan oleh TNI-Polri sesuai dengan koridor penegakan hukum dan tidak dengan operasi militer. "Tentunya kami tetap mengedepankan penegakkan hukum karena ini orang asing yang disandera KKB," ungkapnya.

Yudo Margono meminta masalah KKB tidak dibesar-besarkan. Sebab, ia menilai kelompok ini sebagai kriminal yang ingin berbeda dari masyarakat Papua pada umumnya.

Pilot Susi Air, Captain Philips Max Mehrtens, masih disandera KKB yang dipimpin Egianus Kogoya di Nduga, Papua. Hingga kini, TNI dan Polri masih terus berupaya mengevakuasi Captain Philips.




(gsp/nor)

Hide Ads