Penjabat Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana akan menindak tegas Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang kedapatan melakukan politik praktis. Ia mengingatkan PNS untuk netral.
"PNS itu jangan coba-coba bermain dalam hal politik praktis, buktikan nanti kalau ada pasti saya habisi, berantas," kata Lihadnyana kepada awak media setelah menghadiri acara kirab akbar, KPU Buleleng, Selasa (14/2/2023).
Lihadnyana menyampaikan harapannya kepada seluruh pihak untuk bisa bekerja sama menyukseskan pemilu yang damai dan sejahtera di Kabupaten Buleleng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diibaratkannya sebagai wasit dalam pelaksanaan pemilu, Lihadnyana menginginkan KPU untuk adil dan inovatif.
Selain itu, KPU juga diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024 mendatang.
Sebab, tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Buleleng dianggap masih rendah pada Pemilu sebelumnya. Ia pun menargetkan partisipasi bisa ditingkatkan hingga 85 persen pada Pemilu 2024.
Lihadnyana menginginkan KPU Buleleng menjadi percontohan bagi daerah lain, dengan bertindak adil dan berinovasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
"Kalau sudah pesertanya banyak, berjalan damai sejahtera, dan sukses kan pastilah KPU akhirnya sebagai penyelenggara pemilu di Kabupaten Buleleng pasti terdepan dibandingkan yang lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut Lihadnyana mengharapkan secara umum Pemilu di Kabupaten Buleleng bisa berjalan lancar. Serta dapat menghasilkan calon wakil rakyat yang benar-benar akan membawa buleleng ini ke arah pembangunan yang baik.
"Terakhir, kalau bisa tidak ada politik uang. Pesan saya (untuk partai politik) ikuti rambu-rambu yang sudah ada serta peraturan KPU yang ada sudah pasti aman," pungkasnya.
(BIR/irb)