Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menyuntik 9.320 anak sekolah dengan vaksin campak di sepanjang tahun lalu. Cakupan vaksinasi ini relatif tinggi, yaitu 96,21 persen.
Dinkes setempat meminta orang tua tetap waspada terhadap risiko virus penyebab campak dengan melakukan imunisasi lengkap. Meski, hingga kini tidak ditemukan kasus campak di Badung.
Kepala Dinas Kesehatan Badung I Made Padma Puspita menegaskan imunisasi MR (measles-rubella) merupakan pencegahan terbaik untuk penyakit campak. "Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus," terang Padma Puspita, Jumat (3/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengingatkan campak bukanlah sekadar penyakit menular biasa. Pada tahap yang sangat parah, campak bisa mengakibatkan komplikasi serius, bahkan kematian.
"Walau tidak ada obat, penyakit ini (campak) bisa dicegah Imunisasi MR," tegas Padma Puspita.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Badung I Made Suwadera menyebut pemerintah sudah menyediakan sekitar 5.000 dosis vaksin MR.
"Angka itu sudah sesuai laporan instalasi farmasi kabupaten Badung," kata Suwadera.
"Cakupan vaksinasi MR bayi di Badung pada 2022 sebanyak 10.675 bayi atau sudah 97,37 persen. Sedangkan cakupan vaksinasi pada bayi dua tahun sebanyak 9.276 bayi," tukasnya.
Sepanjang Desember 2022, secara nasional dilaporkan kasus campak meningkat lebih dari 3.000 kasus di 31 provinsi. Gejala awalnya demam disertai bintik merah atau ruam pada kulit.
Karenanya, Made mengingatkan capaian vaksinasi MR di Badung tahun ini tak boleh rendah. Jika itu dibiarkan, tak menutup kemungkinan kasus campak akan banyak terjadi. "Karena sejauh ini belum dilaporkan terjadi di Badung," pungkasnya.
(BIR/nor)