Gubernur Bali Wayan Koster menjawab curhatan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya soal wilayahnya yang tidak tersentuh proyek-proyek strategis di tingkat provinsi.
Selain faktor BKK (Bantuan Khusus Keuangan) Bidang Infrastruktur yang per tahunnya paling besar, Koster juga menyebutkan soal beberapa program yang hendak dilaksanakan di Tabanan.
Dua di antaranya adalah penataan Danau Beratan dan pembangunan Museum Air. Koster mengungkapkan hal ini setelah mengunjungi Puri Agung Tabanan di sebelah barat Gedung Kesenian I Ketut Maria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan saat ini sedang berlangsung penyusunan konsep dan desain penataan kawasan Danau Beratan.
"Yang sekarang ini sedang rusak jadi saya minta dibuatkan konsep yang bagus. Baru presentasi. Saya kira (perlu) dua atau tiga kali presentasi," tegas Koster.
Ia menjelaskan penataan itu pada prinsipnya untuk melindungi Danau Beratan dari pencemaran atau perilaku yang bisa merusak kualitas air.
"Karena itu mesti ditata. Jadi tidak kumuh seperti sekarang. Ada bedeng. Ada warung terlalu banyak. Ada parkir kacau balau. Jadi ini harus dirapikan. Ya selesaikan dulu konsep dan desainnya. Mudah-mudahan di 2024 bisa mulai (penataan)," ujarnya.
Selain itu, di Tabanan juga akan dibangun Museum Air. Museum itu akan dibangun di lahan milik Pemprov Bali di Tabanan dekat Museum Subak.
Pembangunan museum ini untuk mendukung event World Water Forum di 2024 mendatang. Penyusunan konsep, desain, dan eksekusinya ada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR).
"Saya belum tanya kapan eksekusinya. Saya kira paling lambat 2024 sudah pasti akan dibangun. Pada saat World Water Forum, museum itu sudah selesai," pungkasnya.
(hsa/BIR)