Hari Arak Bali: Satu Sloki Pagi dan Malam Bikin Koster Di-bully

Round Up

Hari Arak Bali: Satu Sloki Pagi dan Malam Bikin Koster Di-bully

Tim detikBali - detikBali
Senin, 30 Jan 2023 08:05 WIB
Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022). Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.
Arak Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menetapkan 29 Januari sebagai Hari Arak Bali. Peringatan Hari Arak Bali digagas oleh Gubernur Bali I Wayan Koster melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022.

Peringatan Hari Arak Bali bertujuan untuk menjaga warisan leluhur. Koster meminta peringatan tersebut tidak disalahartikan dengan mabuk-mabukan.

"Proses pembuatan arak tradisional Bali ini harus dijaga dan dilestarikan. Produk arak harus dimanfaatkan secara bijak dan tidak disalahgunakan," jelas Koster saat kunjungan kerja ke Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (25/1/2023).

Berikut sederet fakta tentang Hari Arak Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Imbauan Minum Arak Satu Sloki Pagi dan Malam

Gubernur Bali I Wayan Koster mengajak masyarakat Bali minum arak satu sloki setiap pagi hari sebelum berangkat kerja untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan semangat kerja. Kemudian malam hari sebelum tidur minum satu sloki agar tidur lebih nyenyak.

"Jadi minumlah arak ini untuk kesehatan bukan untuk mabuk-mabukan," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (25/1/2023).

ADVERTISEMENT

2. Jumlah Arak Bali Berlabel Terus Bertambah

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta menuturkan kini sudah ada 32 arak Bali yang berlabel. Jumlah itu terus bertambah dari sebelumnya sebesar 12 arak.

"Jumlah ini terus bertambah dan untuk pemasarannya juga sudah legal untuk dijual di dalam atau luar negeri karena sudah ada izin BPOM-nya," terangnya, di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Bali, Kamis (26/1/2023).

3. Arak Bali Ditargetkan Kuasai 50 Persen Minuman Beralkohol

I Wayan Jarta menargetkan arak Bali bisa menguasai 50 persen kebutuhan minuman beralkohol. Sebab, saat ini hotel dan restoran menjual 70 persen minuman beralkohol dari luar Bali.

"Kami ingin paling tidak 30 sampai 50 persen kebutuhan minuman beralkohol di Bali ini bisa dipenuhi dari minuman berbahan baku arak di Bali," kata Jarta kepada wartawan di Nusa Dua, Minggu (29/1/2023).

Menurut Jarta produksi arak di Bali mencapai 40,1 juta liter per tahun. Ia menilai potensi arak di Bali cukup tinggi. Itulah sebabnya, arak Bali ditarget bisa masuk ke hotel-hotel dan restoran di Bali.

"Hari ini juga kami mengundang para GM agar hotel di Bali ini menggunakan arak Bali yang persentasenya baru 10 persen. Sekitar 30-an hotel dan restoran sudah menggunakan arak untuk disajikan kepada tamunya," tuturnya.

4. Koster Di-bully

Koster mengaku di-bully setelah menetapkan 29 Januari sebagai Hari Arak Bali. Namun, ia menyebut hal itu wajar menjelang tahun politik.

"Namanya juga elite beda selera gitu, jadi kami maklum aja," kata Koster saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Arak Bali di Bali Collection Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Minggu (29/1/2023).

Menurut Koster negara lain sudah lebih dahulu merayakan hari minuman khas negara masing-masing dalam bentuk festival. Oleh karena itu, Koster menilai Hari Arak Bali bukan hal yang aneh.

"Kita merayakan Hari Arak Bali bukan sesuatu yang aneh. Negara lain yang memiliki minuman khas itu memang menyelenggarakan acara seperti festival," pungkasnya.




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads