Uji coba penerapan QR code dalam pembelian solar subsidi di Tabanan membuat para pemilik atau sopir angkutan barang beramai-ramai mengurus registrasi di aplikasi My Pertamina.
Seperti pantauan detikBali di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Abiantuwung, Kecamatan Kediri, pada Kamis (26/1/2023). Beberapa yang datang untuk mengurus registrasi itu rupanya sudah pernah mencoba secara mandiri.
Hanya saja, karena gagal registrasi, para pemilik atau sopir truk tersebut akhirnya tidak bisa menggunakan aplikasi My Pertamina mereka. Bahkan ada juga yang lupa dengan password atau kata sandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada saja yang sudah pernah registrasi datang ke sini. Itu karena mereka sudah pernah registrasi sendiri tapi aplikasinya tidak bisa dipakai. NIK-nya sudah digunakan sementara pendaftaran hanya bisa sekali. Ada juga yang karena lupa sama password-nya," ungkap Pengawas SPBU Abiantuwung, Ida Bagus Adi Nugraha.
Ia menyebutkan, help desk untuk membantu pemilik atau sopir kendaraan umum baik orang atau barang untuk melakukan registrasi My Pertamina sudah ramai sejak Rabu (25/1/2023). Meski antrean yang tidak begitu panjang.
"Kami di sini buka dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Untuk syarat-syaratnya antara bawa fotokopi KTP, email, nomor HP, foto STNK, dan foto kendaraan," jelasnya.
Ida Bagus Adi Nugraha menyebutkan, help desk ini akan terus dibuka sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut dari Pertamina.
"Sampai kapan (help desk) ini ada, kami belum tahu. Saya rasa sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari Pertamina," tukasnya.
Ia menambahkan, setelah melakukan registrasi, pendaftar tinggal menunggu verifikasi yang waktunya bisa 2 sampai 5 hari. Karena proses verifikasi ini dilakukan oleh sistem.
Bila aplikasi My Pertamina sudah terverifikasi, pemiliknya sudah bisa menggunakan QR code untuk melakukan pembelian solar subsidi sesuai dengan jatah yang diatur dalam SK Kepala BPH Migas RI Nomor 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 mengenai pengendalian penyaluran jenis BBM terbaru. "Kapasitasnya sudah ada aturannya itu," katanya.
Sebetulnya, lanjut Ida Bagus Adi Nugraha, pendaftaran atau registrasi aplikasi My Pertamina untuk memperoleh QR code yang berguna saat pembelian solar subsidi sudah dimulai sejak 1 Juli 2022 lalu.
"Waktu itu sempat ramai. Tapi selanjutnya sepi. Nah, sekarang ini ramai lagi karena ada uji coba penggunaan barcode (QR code) ini," jelasnya.
Menurutnya, untuk saat sekarang ketersediaan solar di SPBU Abiantuwung relatif aman dengan kapasitas maksimal tanki yang dimiliki rata-rata 30 kiloliter atau 30 ton.
"Sejauh ini solar masih tetap ada di sini (SPBU Abiantuwung). Tidak ada masalah," jelasnya.
(hsa/nor)