.webp)
Partai Gelora Bali mulai memanaskan mesin jelang Pemilu tahun depan. Dengan penduduk Bali yang heterogen, Partai Gelora menegaskan bukan hanya membidik kantong suara dari umat muslim Bali.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Bali H. Mudjiono, partainya membuka lebar-lebar masyarakat yang ingin bergabung tanpa melihat dari mana suku, agama, dan ras.
"Partai Gelora ini partai terbuka, azasnya Pancasila. Jadi segmen yang digarap bukan sekadar umat muslim, jadi seluruh anak bangsa yang punya hak pilih dan potensi bisa diajak membesarkan ataupun berpartisipasi di Gelora ya kita ajak," ungkap Mudjiono kepada detikBali Sabtu (21/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mudjiono melanjutkan, dalam debut Pemilu 2024, Gelora tak mengusung target muluk-muluk. Yakni empat persen suara nasional. Dia menjelaskan fokus utama partai saat ini adalah menyatukan visi dan misi demi meraih target tersebut.
"Intinya kita support dulu bagaimana caranya kita mensinergikan lolos empat persen secara nasional," kata mantan anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Mudjiono menambahkan, sebagai partai yang baru, Gelora yang diketuai Anis Matta taersebut belum menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) hingga ke tingkat daerah (Rakorda).
Partai Gelora sendiri saat ini telah hadir di 57 kecamatan seluruh Bali dengan anggota tetap mencapai 9.430 orang.
"Jadi kemarin kami masih sibuk dengan verikasi administrasi ataupun verifikasi manual," kata Mudjiono.
"Kan kami belum rakorwil, masih meraba-raba ini, berapa DPT-nya (Daftar Pemilih Tetap), berapa jumlah TPS-nya (Tempat Pemungutan Suara), ini kan kita belum, masih mengumpulkan data-data," lanjutnya.
(hsa/nor)
