DPRD Sebut Ada Kelompok Rebutan Lokasi Pembangunan Bandara Bali Utara

Buleleng

DPRD Sebut Ada Kelompok Rebutan Lokasi Pembangunan Bandara Bali Utara

Nuranda Indrajaya - detikBali
Jumat, 20 Jan 2023 14:33 WIB
Bandara Bali Utara
Bandara Bali Utara. Foto: detik
Buleleng -

Wakil Ketua DPRD Bali Sugawa Korry menyebut ada kelompok yang saling berebut tempat pembangunan Bandara Bali Utara. Ia menilai kelompok yang berebut itu tidak mempertimbangkan segi kelayakan.

"Masalahnya, kemarin ini kan ada seolah-olah ada kelompok yang berebut itu. Berebut itu di timur (Kubutambahan), barat (Gerokgak), bukan atas dasar kelayakan begitu. Jadi itu yang keliru," ujar politikus Partai Golkar kepada detikBali, Jumat (20/1/2023).

Korry menambahkan pembangunan Bandara Bali Utara bertujuan untuk meng-cover arus transportasi pesawat Bandara I Gusti Ngurah Rai. Ketua DPD Partai Golkar Bali tersebut bahkan menilai bandara yang terletak di Kabupaten Badung itu sudah tidak mungkin ditambah landasan pacu (runway).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada titik tertentu, pasti jenuh, pasti crowded di sana tidak bisa lagi ditambah runway. Kalau ditambah runway itu berarti membabat kampung itu. Jadi demikian, yang paling tepat itu di Bali utara," terang Korry.

Lebih jauh, pembangunan Bandara Bali Utara juga sebagai bentuk pemerataan di Pulau Dewata. Seperti yang diketahui, sejauh ini fokus pembangunan masih terpusat di Bali selatan.

ADVERTISEMENT

"Di daerah utara itu semakin ketinggalan. Itu bisa diukur dari indeks pembangunan manusianya, pendapatan perkapitanya. Jadi ini harus ada terobosan," tutur dia.

Ia berharap pemerintah bisa merealisasikan pembangunan Bandara Bali Utara. "Saya berpendapat, kalau bisa dilanjutkan itu harus diawali dengan studi kelayakan. Kemudian penetapan lokasi yang betul-betul dengan pertimbangan komprehensif, profesional, ilmiah, transparan, itu yang kami harapkan," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku tidak setuju dengan pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng. Ia sampai memarahi beberapa pejabat saat itu, termasuk Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Mega mengatakan rencana pembangunan bandara tersebut membuat sumpek dan tidak memberi banyak efek ekonomi kepada masyarakat.

"Keluarga besar saya di Buleleng. Mau dibikinin lapangan terbang, ngamuk saya, dan saya panggil pak Koster (Gubernur Bali). 'Enak saja, aku bilang hanya untuk menghubungi pariwisata, nggak'," tutur Mega saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Senin (16/01/2023).




(nor/gsp)

Hide Ads